TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo angkat bicara soal kedekatan Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) dengan Ganjar Pranowo di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam unggahan yang dibagikan oleh Ganjar, TGB bahkan menyetirkan mobil sendiri untuk bakal calon presiden dari PDIP itu berkeliling NTB.
Menurut Hary Tanoe, kedekatan itu terjalin karena TGB merupakan putra asli daerah NTB sehingga bisa memudahkan Ganjar bersosialisasi di sana. "Pak TGB wajar kalau menemani Pak Ganjar di NTB, supaya Pak Ganjar bisa lebih mudah mensosialisasikan dirinya, karena beliau kan sudah capres yang kita usung," kata HT di Jakarta Pusat, Rabu, 21 Juni 2023.
Saat ditanya apakah ada pembahasan tentang calon wakil presiden atau cawapres dengan Ganjar dalam pertemuan itu, Hary Tanoe menyebut pembahasan cawapres ada di level Perindo dengan PDIP. "Cawapres masih lama, sekarang ini Pak Ganjar harus kita perkenalkan secara konprehensif ke seluruh masyarakat Indonesia," kata Hary Tanoe.
Sebelumnya, Hary Tanoe mengungkapkan partainya menjalin kerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kerja sama itu, kata Hary Tanoe, tidak sebatas untuk memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden 2024, tapi juga untuk Pemilihan Legislatif (Pileg). "Kerja sama politik ini adalah kerja sama dalam kaitannya dengan Pilpres untuk memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia 2024,” kata Hary Tanoe saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat, 9 Juni 2023.
Hary menegaskan, waktu pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) itu bersamaan. “Mau tidak mau, pasti akan ada kerjasama Pileg juga pada praktiknya nanti,” kata Hary. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengamini pernyataan Hary. Menurut Megawati, Pemilihan Umum (Pemilu) itu dilakukan tiap 5 tahun sekali. Menurutnya, lucu kalau kerja sama itu pilih-pilih. “Namanya pemilihan umum itu dilakukan tiap 5 tahun sekali. Jadi sebetulnya, menurut saya, agak lucu kalau kerja sama itu pilih-pilih. Kapan mau ngikut Pileg, kerja sama. Tapi Pilpres tidak kerja sama. Itu rasanya menurut saya itu sebuah keanehan. Kalau ada yang mau begitu, ya saya ndak mau kerja sama,” kata Megawati saat menjawab pertanyaan awak media.
Megawati menyebut melihat ketegasan dan kelugasan Hary, sehingga terjalin kerja sama antarpartai. “Begitu, jadi kalau tadi Pak Hary tegas lugas. Ayo, kita kerjasama. Memenangi pemilihan ini secara keseluruhan,” kata Mega.
Pilihan Editor:Masuk Radar Cawapres Ganjar, TGB Pastikan Bukan dari Proses Titip-Menitip