TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK memeriksa Ketua Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat Andi Arief dalam kasus korupsi yang menjerat eks Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud.
Andi diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi penyertaan modal Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Benuo Taka tahun 2019-2021 yang melibatkan tersangka Abdul Gafur Mas'ud. Andi Arief mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin, 19 Juni 2023. Selain Andi Arief, KPK juga memeriksa saksi swasta atas nama Ariyanto.
“Hari ini (19 Juni 2023) pemeriksaan saksi tindak pidana korupsi terkait penyertaan modal pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara pada perusahaan umum Daerah Tahun 2019-2021 untuk tersangka AGM dan kawan-kawan,” kata juru bicara KPK Ali Fikri, Senin, 19 Juni 2023.
Sebelumnya, KPK menduga dana kasus dugaan korupsi Abdul Gafur Mas’ud mengalir ke Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Kalimantan Timur.
KPK mengungkapkan kasus korupsi tersebut telah menimbulkan kerugian negara sebesar Rp14,4 miliar dan Abdul Gafur diduga menerima uang hasil korupsi sebesar Rp6 miliar.
"AGM diduga menerima sebesar Rp6 miliar dan dipergunakan antara lain untuk menyewa private jet, helikopter, supporting dana kebutuhan Musda Partai Demokrat Provinsi Kalimantan Timur," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Jakarta, Rabu malam, 7 Juni 2023.
KPK telah menetapkan tiga tersangka lain dalam kasus dugaan korupsi tersebut, yakni Direktur Utama Perumda Benuo Taka Energi Baharun Genda (BG), Direktur Utama Perumda Benuo Taka Heriyanto (HY), dan Kepala Bagian Keuangan Perumda Benuo Taka Karim Abidin (KA).
Tersangka BG diduga menerima dana sebesar Rp 500 juta untuk membeli mobil, sedangkan tersangka HY diduga menerima sebesar Rp 3 miliar untuk modal proyek dan tersangka KA diduga menerima Rp 1 miliar untuk trading Forex. Ketiga tersangka ditahan KPK selama 20 hari pertama, terhitung pada 7-26 Juni 2023 di Rutan KPK.
Dalam kasus tersebut, Abdul Gafur Mas’ud tidak ditahan oleh KPK karena yang bersangkutan sudah berstatus terpidana. Abdul Gafur Mas'ud divonis lima tahun enam bulan penjara dan sedang menjalani pidana penjara di Lapas Kelas IIA Balikpapan.
Pilihan Editor: Panggil Andi Arief, KPK Gali Aliran Uang Kasus Suap Ricky Ham Pagawak
EKA YUDHA SAPUTRA | ANTARA