TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video viral menampilkan seorang gadis pekerja bangunan yang sedang mengangkut sak semen telah beredar luas. Nuraini asal Kota Pinrang ini ternyata mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Makassar.
Dia rela melakukan pekerjaan kasar yang biasanya dilakukan pria sebagai tukang angkat semen saat libur kuliah di Kota Pinrang agar bisa membiayai kuliah dan membantu biaya kehidupan keluarganya.
Awal mula mengangkut semen
Dalam video yang diterbitkan kanal Youtube Kodam Hasanuddin, Nuraini mengaku mulai mencoba bekerja sebagai pengangkut semen sejak ia duduk di bangku SMP.
“Dari kelas 1 SMP, saya sering melihat orang tua saya kerja pulang larut malam, kadang subuh. Pada saat itu saya minta ikut sama orang tua saya,” katanya.
“Saya mau lihat dan saya mau belajar bagaimana caranya mengangkut semen. Dan di situ saya juga rasakan ‘oh ternyata susah, susah cari uang’,” kata Nuraini.
Nuraini mengaku, ia biasa mengangkat satu persatu sak semen untuk toko bangunan dengan bobot sekitar 40 hingga 50 kilogram. Pekerjaan yang ia lakukan ini berhenti ketika ia berkuliah, dan dilanjut kembali saat libur kuliah.
Dengan pekerjaan tersebut, ia mendapat upah sebesar Rp 600 untuk setiap sak yang ia angkat. Nuraini menyebutkan, dengan upah sebesar itu, ia dan keluarganya bisa hidup dengan cukup.
Selain berkuliah dan mengangkut semen, Nuraini juga memiliki kegiatan lain. Ia melatih anak-anak sekolah dasar bela diri tapak suci.
Dipanggil ke Pangdam
Ketabahan dan ketekunan Nuraini, si gadis kuat pemanggul semen, telah membangkitkan simpati dan perhatian dari orang nomor satu di Komando Daerah MiliterKodam XIV/Hasanuddin, yaitu Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV/Hasanuddin atau Pangdam Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso.
Dikutip dari situs tniad.mi.id, Pangdam mengundang Nuraini ke Markas Kodam XIV/Hasanuddin untuk berbincang-bincang pada Rabu 31 Mei 2023. Dalam kesempatan tersebut, Nuraini membagikan kisahnya sebagai seorang gadis kuat yang bekerja sebagai pemanggul semen.
Di akhir pertemuan, Pangdam bindatng dua itu, memberikan bantuan tunai sebagai bentuk simpati dan kepeduliannya terhadap Nuraini, yang menurutnya seorang wanita kuat yang ingin hidup mandiri.
Pangdam menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Nuraini telah menjadi inspirasi bagi gadis-gadis muda sebayanya yang ingin hidup mandiri.
Meskipun wanita muda yang bekerja mengangkut semen terlihat tak lazim, tapi Nuraini memiliki prinsip di dalam hidupnnya. Ia tidak akan mendengarkan kata-kata buruk dari orang lain dan fokus pada diri sendiri serta masa depannya.
Pilihan Editor: Himawansyah Viral, Buruh Tani yang Tembus Sekolah Polisi Batua
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.