TEMPO.CO, Jakarta - Nindy Ayunda akan mendatangi Bareskrim, Rabu, 31 Mei 2023, untuk pemeriksaan kedua perkara obstruction of justice dalam dugaan menyembunyikan tersangka kasus kepemilikan senjata api ilegal Dito Mahendra.
Kuasa hukum Nindy Ayunda, Jack Manurung, mengatakan kliennya mengkonfirmasi akan hadir pemeriksaan hari ini.
“Hadir Mas. Yang pasti hari ini diminta keterangan di Mabes Polri,” kata Jack Manurung saat dihubungi, Rabu, 31 Mei 2023.
Dalam pemeriksaan pertama kasus obstruction of justice pada 26 Mei lalu, Nindy Ayunda, kekasih tersangka Dito Mahendra, mengaku tidak mengetahui keberadaan Dito yang saat ini buron karena kasus kepemilikan senjata api ilegal.
Nindy Ayunda, didampingi kuasa hukumnya, Daniel Sony R Pardede, diperiksa sebagai saksi selama 11 jam oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri karena atas dugaan menyembunyikan Dito Mahendra. Ia dicecar 20 pertanyaan oleh penyidik.
“Pada intinya yang perlu kita tegaskan juga Mbak Nindy tidak pernah menyembunyikan, membantu menyembunyikan Mas Dito, sampai saat ini tidak pernah ada,” kata Sony R Pardede usai pemeriksaan.
Sony juga tidak menjelaskan soal rumor Nindy pernah bertemu Dito Mahendra saat ia pulang ke rumah sewaktu lebaran. Ia hanya menuturkan hal itu merupakan materi penyidikan dan enggan membebarkannya.
“Itu sudah sepertinya masuk materi ya, jdi kita tidak bisa buka, kita menghormati tugas dari teman-teman kepolisian dan penyidik,“ ujarnya.
Sementara itu, Nindy Ayunda tidak bicara banyak terkait pertemuan terakhirnya dengan Dito. Ia mengaku telah menyampaikan ke penyidik pertemuan terakhir dengan Dito. Ia juga membantah berada di rumah Dito saat tim Bareskrim menggeledah dua rumahnya pada 19 Mei lalu.
“Ada saya? Kata siapa? Saya tidak ada di rumah itu. Pernah kan ada yang bilang saya diamankan, enggak ada. Saya baru datang hari ini. Enggak ada itu,” kata Nindy.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan penyidik telah membuka penyelidikan terkait obstruction of justice dalam perkara kepemilikan senjata api ilegal Dito.
Penyelidikan itu tertuang dalam laporan model A dengan nomor laporan LP/A/5/V/2023/SPKT.DITTIPIDUM/BARESKRIM POLRI tertanggal 20 Mei 2023 terkait menyembunyikan tersangka sebagaimana tertera dalam Pasal 221 KUHP.
“20 Mei kemarin penyidik telah melakukan penyelidikan dan saat ini penyidik melaksanakan gelar perkara dan sepakat menaikan perkara ini ke penyidikan,” kata Djuhandhani saat dihubungi, Senin, 22 Mei 2023.
Ia mengatakan laporan ini dibuat setelah pengembangan dari penggeledahan rumah Dito terkait kepemilikan senjata api dan bahan peledak ilegal. Penyidik, kata Djuhandhani, telah memeriksa lima orang. Jenderal bintang satu lulusan Akademi Kepolisian 1991 ini tidak mengungkap siapa lima orang yang diperiksa itu.
“Penyidik meyakini kemungkinan ada tersangka lain. Saat ini penyidik akan mengembangkan dengan alat bukti yang ada,” ujarnya.