Prabowo ingin jadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara
Menurut Prabowo jika menjadi pemimpin dengan tugas apapun, dia ingin mewujudkan impian tersebut. "Insyaallah jika saya diberi tugas apapun itulah yang ingin saya wujudkan," kata Prabowo.
Prabowo menyatakan ingin menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara. "Saya ingin sisa hidup saya wakafkan kepada bangsa dan negara kita. Bila saya dipanggil oleh Maha Kuasa, saya ingin menghadap dengan senyum karena saya telah berbuat apa yang bisa saya," ujarnya.
Puji penanganan Covid-19 Jokowi
Prabowo Subianto juga menyinggung kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mengatasi Covid-19. "Kita sebagai bangsa patut bersyukur kita berhasil mengatasi pandemi relatif cukup cepat," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan berkat penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintahan Jokowi, Indonesia masih tenang. "Karena keyakinan kami, karena pemerintah kita dibawa kepemimpinan Presiden Joko Widodo mampu bersama rakyat, bersama semua komponen bekerja sama," ujar dia.
Prabowo menuturkan ekonomi Indonesia stabil selama Pandemi Covid-19. Perihal inflasi kata Prabowo, hanya berada di kisaran 6 persen.
"Kita tidak sampai dua angka, masih sekitar 6 persen," kata dia.
Perihal kebangkitan ekonomi, kata Prabowo, negara-negara lain pertumbuhannya hanyalah satu persen, bahkan mungkin masih ada yang nol. Sedangkan di Indonesia mencapai 5,4 persen. "Dan alhamdulillah 5,4 persen di Indonesia," ujar Prabowo.
Bersyukur pemimpin Indonesia bisa kompak
Prabowo mensyukuri bahwa menyikapi Covid-19 seluruh pemimpin di Indonesia bisa kompak, rukun menyelesaikan masalah yang ada. "Dan kita bersyukur di negara bangsa kita bisa rukun kompak pemimpin-pemimpin kita bisa kompak, bisa rukun," katanya.
Padahal, kata Prabowo, dampak wabah Covid-19 meluluhlantakkan banyak negara, seperti terhentinya kehidupan ekonomi. "Terkena dampaknya di banyak negara, bahkan banyak yang mundur yang sampai hari ini belum bangkit dan belum pulih," ucap Prabowo.
Negara-negara tersebut, ujar Prabowo, diantaranya ialah Sri Lanka, Bangladesh, Nepal, Pakistan dan Myanmar. Negara-negara itu, menurut dia, tidak dapat menanggung tegaknya sirkulasi ekonomi.
"Diantara mereka sudah tidak mampu membayar gaji pemerintah. Bisa kita bayangkan kalau dokter-dokter perawat di rumah sakit sudah tidak mampu dibayar gajinya, guru-guru sudah tidak bisa bayar gajinya? Kalau polisi dan tentara tidak bisa dibayar gajinya? Kita bisa bayangkan kehidupan kita seperti apa? Dan itu terjadi di negara-negara tersebut," kata Prabowo.
TIKA AYU
Pilihan Editor: Serba-serbi Tim Reformasi Hukum Mahfud MD: Tugas, Masa Kerja, hingga Anggota