TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, sebagai calon presiden (Capres) yang paling potensial untuk lolos ke putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, menyatakan hal itu berdasarkan hasil survei terbaru yang mereka selenggarakan.
"Prabowo capres pertama yang paling potensial masuk putaran kedua," ujar Adjie saat pemaparan di Kantor LSI Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat, 19 Mei 2023.
Adjie menyebut Pilpres 2024 kemungkinan diadakan dalam dua putaran. Hal itu mengacu pada tren elektabilitas Prabowo, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan beberapa bulan ke belakang.
Dalam survei terbaru LSI, elektabilitas Prabowo menyentuh angka 33,9 persen, Ganjar 31,9 persen, dan Anies 20,8 persen. Sisanya, 13,4 persen, tidak menjawab.
"Kalau kita hitung secara matematis, maka minimal setiap capres harus memperoleh 33,3 persen untuk bisa lolos ke putaran kedua. Oleh karena itu, dari tiga nama saat ini yang telah memenuhi ambang batas, minimal adalah capres Prabowo Subianto dengan angka 33,9 persen," kata Adjie.
Survei yang digelar lembaga yang didirikan oleh Denny Januari Ali ini berlangsung pada 3 - 14 Mei 2023. Adjie menyatakan mereka mewawancarai 1.200 responden. Pemilihan responden dilakukan dengan metode acak bertingkat Margin of error dari survei ini diklaim mencapai kurang lebih 2,9 persen.
Prabowo dapat limpahan suara Ganjar
Adjie menyatakan elektabilitas Prabowo dalam dua bulan terakhir terus menunjukkan peningkatan. Dia menyatakan elektabilitas Prabowo moncer karena mendapat limpahan suara dari pemilih Ganjar Pranowo. Sementara elektabilitas Anies Baswedan disebut stagnan.
"Limpahan suara Ganjar banyak lari dan pindah ke Prabowo, kenapa bukan ke Anies? Karena Prabowo dinilai lebih nasionalis dibanding Anies. Jadi pemilih Ganjar yang nasionalis memilih Prabowo," kata Adjie.
Menurut hasil survei tersebut, terdapat tiga hal yang membuat elektabilitas Ganjar turun. Adjie menyebutkan, diantaranya adalah karena penolakan terhadap Timnas Israel yang membuat Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia. Selain itu, ada juga masalah efek negatif dari cap Ganjar sebagai petugas partai.
"Ketiga buruknya kinerja Ganjar tangani kemiskinan. Ganjar dinilai gagal dalam menangani kemiskinan. Ini menurut data BPS, Jateng menjadi provinsi kedua termiskin di Indonesia. Bahkan rata-rata kemiskinan Jateng di atas rata-rata kemiskinan nasional," kata Adjie.
Selanjutnya, Prabowo dinilai lebih memiliki kepemimpinan yang kuat ketimbang Anies