Selain itu, Adjie menyebut masyarakat saat ini menginginkan sosok capres yang memilki kepemimpinan kuat pasca pandemi Covid-19 yang mempora-porandakan kondisi ekonomi. Sosok Prabowo dianggap lebih memiliki hal itu dibanding Anies Baswedan.
Kemudian, Prabowo juga dinilai sebagai sosok yang memilki pengalaman di pemerintah pusat. Pada Pilpres 2014 dan 2019, sosok Prabowo dianggap lemah dalam pemerintahan dibanding Jokowi. Lalu pasca pilpres dan masuk pemerintahan, citra Prabowo tidak lagi dipandang lemah dan dikenal sebagai insider.
"Prabowo juga dikenal sebagai tokoh central yang bisa diterima spectrum politik. Dengan image Prabowo yang berdiri di tengah, ini menguntungkan Prabowo karena bisa diterima di semua kalangan," kata Adjie.
Perbandingan dengan data lembaga lain
Data yang didapatkan LSI dalam survei terbaru ini tak terlalu berbeda dari lembaga lain. Indikator Politik Indonesia misalnya, menyatakan Prabowo unggul tipis atas Ganjar Pranowo berdasarkan hasil survei terbaru mereka yang digelar pada 30 April - 5 Mei 2023.
Dalam simulasi tiga nama yang dilakukan IPI, Prabowo Subianto disebut memiliki elektabilitas 34,8 persen sementara Ganjar Pranowo 34,4 persen. Anies Baswedan tertinggal dengan elektabilitas hanya 21,8 persen sementara 8,9 persen tidak menjawab. Hanya saja, menurut IPI, elektabilitas Ganjar sudah mulai mengalami kenaikan setelah sempat turun karena masalah penolakan Timnas Israel.