TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Sumatera Utara atau Polda Sumut menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan yang melibatkan anak dari AKBP Achiruddin Hasibuan, Aditya Hasibuan di depan Gedung Subdit IV Renakta, Senin, 8 Mei 2023.
"Ya, betul, dilaksanakan rekonstruksi di Polda Sumut," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Komisaris Besar Hadi Wahyudi di Medan.
Adapun korban Ken Admiral tampak tidak menghadiri rekonstruksi tersebut. Menurut Hadi, korban tidak hadir di Polda Sumut karena berada di Manchester, Inggris. Peran korban digantikan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Sumut.
"Korban (melalui virtual0 didampingi penasihat hukum dan LPSK," kata Hadi Wahyudi.
Adapun rekonstruksi itu dimulai dengan chat DM Instagram pada 11 Desember 2022 pukul 16.00 WIB.
Kemudian pada 21 Desember 2022 sekitar pukul 19.00 WIB, tersangka Aditya Hasibuan dan para saksi melihat mobil Ken Admiral di kompleks Tasbi Medan. Singkatnya, kata Hadi, mereka kemudian berselisih paham.
Aditya kemudian memukul Ken dan merusak kaca spion mobil korban. Tak senang, korban dan saksi mendatangi rumah pelaku untuk meminta ganti rugi.
Hingga siang tadi, rekonstruksi baru berlangsung dengan 9 adegan.
Peristiwa penganiayaan ini baru viral belakangan setelah diunggah di media sosial. Aditya kemudian ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan sebagaimana Pasal 351 (2) juncto Pasal 55, Pasal 56, atau Pasal 304 KUHP.
Dalam video yang viral itu, AKBP Achiruddin yang terlihat diam dan membiarkan penganiayaan itu terjadi belakangan juga dijadikan tersangka. Dia dijerat Pasal 304, Pasal 55 atau Pasal 56 KUHP.
Selain itu, dalam sidang kode etik yang digelar Bidang Propam Polda Sumut, Achiruddin mendapat sanksi pemberhentian tidak dengan hormat dari institusi kepolisian. Menghadapi sanksi yang diputuskan sidang kode etik itu, Achiruddin kemudian mengajukan banding.
Pilihan Editor: Profil Anggota DPR Ongku Hasibuan, Tak Percaya Soal Bisnis BBM Ilegal Adiknya, AKBP Achiruddin