Kendati demikian, AHY mengaku memang ada sejumlah perbedaan di antara kedua koalisi tersebut. Di antaranya, kata dia, Koalisi Perubahan tak hanya ingin keluar dari middle income trap, melainkan juga mencegah agar Indonesia tidak masuk dalam jebakan hutang yang mematikan.
Selain itu, AHY mengingatkan komitmen koalisinya terhadap penegakan hukum sehingga praktik peradilan bisa diimplementasikan sebaik-baiknya.
“Kami sekali lagi juga berharap agar Indonesia tidak lagi jadi ladang benturan antar kelompok, apalagi antar kelompok identitas. Itu bahaya,” kata AHY.
Sementara itu, Cak Imin menyebut persamuhannya dengan SBY dan AHY mendiskusikan perkembangan politik nasional terkini. Dia menjelaskan, kendati saat ini berbeda koalisi, namun silaturahmi tetap mesti dijalin.
“Politik itu komunikasi, silaturahmi harus dibangun terus, apalagi saya pernah jadi menteri Pak SBY,” kata Cak Imin.
Senada dengan AHY, Cak Imin menyebut sedianya Koalisi Besar maupun Koalisi Perubahan punya banyak persamaan. Misalnya, kedua koalisi berharap Pemilu berjalan lancar dan warga negara bisa benar-benar menggunakan hak politiknya.
“Kami bersepakat bahwa perbedaan koalisi, perbedaan pilihan dalam kepemimpinan nasional itu bagian dari upaya menguatkan demokrasi kita,” kata Wakil Ketua DPR itu.
Baca juga: Anak Yasonna Laoly Diduga Monopoli Bisnis Lapas, Ini Penjelasan Kementerian Hukum dan HAM
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.