TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Khusus Pemenangan Partai Buruh Said Salahudin mengatakan sejumlah pengurus partainya di daerah menerima pesan khusus dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) jelang perayaan Hari Buruh Internasional alias May Day. Dia menyebut Bawaslu meminta agar Partai buruh tidak membawa atribut dan menyuarakan isu perburuhan yang jadi program partai.
“Pesan berbau ancaman ini memberi indikasi bahwa Bawaslu daerah memiliki tendensi politik. Sebagian dari mereka tampaknya sedang bermain politik dengan topeng sebagai pengawas,” kata Said dalam keterangannya, Ahad, 30 April 2023.
Ia mengaku heran dengan kebijakan Bawaslu yang hanya dikhususkan kepada salah satu parpol peserta Pemilihan Umum. Dia menyebut hal itu membahayakan demokrasi.
Said menegaskan partainya menentang pembatasan aksi May Day tersebut. Musababnya, kata dia, tidak mungkin Partai Buruh merayakan May Day, namun dilarang menyuarakan kepentingan buruh. Padahal, Said menyebut jati diri dan alasan partainya didirikan adalah untuk membela kepentingan kelas pekerja.
“Bawaslu sepertinya belum memahami kultur buruh. Mereka tidak paham bahwa buruh dan Partai Buruh adalah dua entitas yang menyatu dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain,” kata dia.
Di sisi lain, ia menyatakan Partai Buruh adalah penyelenggara acara May Day. Said turut menolak asumsi yang menyebut Partai Buruh melakukan kampanye lebih awal di luar jadwal.
“Kalau alasannya dianggap sebagai kampanye di luar jadwal, ini tidak betul. May Day adalah perayaan internal kaum buruh. Bukan kegiatan kampanye yang ditujukan untuk masyarakat umum,” kata Said.
Toh jika ada spandu, poster, atribut, maupun orasi yang menyuarakan kepentingan kaum pekerja, Said menyebut hal itu sulit dihindari karena aspirasi buruh sama dengan program partainya. Oleh sebab itu, ia berharap Bawaslu mengerti dan memahami kultur kelas pekerja sehingga tidak keliru menjalankan fungsi pengawasan.
“Sebagai orang yang memahami aturan Pemilu, dapat saya pastikan acara May Day yang diikuti bahkan diselenggarakan oleh Partai Buruh pada tanggal 1 Mei 2023 tidak ada hubungannya dengan kegiatan kampanye.
Pilian Editor: AHY dan Airlangga Kenang 10 Tahun Demokrat Golkar Dukung SBY, Siap Koalisi Lagi?