TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melakukan evaluasi terhadap proses pencarian Pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens, yang disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Evaluasi itu dilakukan setelah seorang anggota TNI, Pratu Miftahul Arifin, tewas dalam baku tembak di Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu, 15 April 2023.
Yudo dan jajarannya mendatangi Papua pada hari ini, Senin, 17 April 2023 untuk melakukan evaluasi itu. Berdasarkan keterangan tertulis dari Pusat Penerangan TNI, evaluasi berlangsung pada sore hari, di Lanud Yulius Kapiyau, Timika, Papua.
Rapat evaluasi itu diikuti oleh Pangkogabwilhan III, Pangdam XVII/Cendrawasih, Komandan Koopsus TNI, Pangkoarmada III, dan Danrem 173, Danrem 174, Dansatgas BIN, Ketua Satgas Damai Cartenz Polri, Dansatgas Candraca, Asops Koopsud III, Dansatgas BAIS, Komandan Satuan Brimob Polri, dan Ketua Satgas Elang BIN.
Yudo Margono memberikan arahan kepada pasukannya
Yudo Margono mendengar tactial floor game (TFG) atau rencana taktik yang telah dipersiapkan oleh Danrem 172/PWJ Brigjen TNI J.O. Sembiring.
Setelah itu, Yudo memberi arahan dan instruksi-instruksi kepada jajarannya terkait operasi pencarian dan penyelamatan Pilot Susi Air. Akan tetapi tak disebutkan secara detail seperti apa arahan maupun instruksi yang disampaikan Yudo kepada para anak buahnya.
Sebelumnya, Pratu Miftahul Arifin, gugur setelah TPNPB-OPM melakukan penyerangan terhadap pos TNI di Mugi-Mam pada Sabtu lalu. Prajurit TNI AD dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna itu disebut tertembak dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter.
"Ketika mencoba untuk menolong, mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono dalam jumpa pers di Jakarta, Ahad, 16 April 2023.
Selanjutnya, TPNPB klaim tembak 9 prajurit TNI