TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memboyong Wali Kota Bandung Yana Mulyana ke Jakarta. Yana dibawa ke Gedung Merah Putih untuk menjalani pemeriksaan seusai terciduk dalam operasi tangkap tangan alias OTT KPK.
"Saat ini sudah dibawa Ke Jakarta untuk pemeriksaaan di Gedung Merah putih," kata juru bicara KPK Ali Fikri, Sabtu, 15 April 2023.
Ali mengatakan tim penyidik menggelar OTT di Kota Bandung dari siang hingga Jumat malam, 14 April 2023. Selain Yana, sejumlah orang ikut ditangkap dan sudah dibawa ke Jakarta.
Menurut Ali, Yana dkk ditangkap karena diduga terlibat dalam suap pengadaan CCTV dan jasa jaringan internet di wilayah Kota Bandung.
Setelah penangkapan ini, Ali mengatakan penyidik memiliki waktu 24 jam untuk melakukan pemeriksaan dan mencari bukti tambahan. Selanjutnya, kata dia, penyidik mesti menentukan siapa saja orang yang ditetapkan menjadi tersangka.
Ali tak menjelaskan berapa pihak yang terjaring dalam operasi tangkap tangan itu. Hanya saja, Ali membenarkan jika Wali Kota Bandung Yana Mulyana ikut terjaring dalam operasi tersebut.
"Betul," kata dia singkat.
Profil singkat Yana Mulyana
Yana Mulyana merupakan politikus dan pengusaha kelahiran Bandung pada 17 Februari 1965. Awalnya, dia dikenal sebagai pendiri dan pemilik stasiun radio Rase FM.
Dia tercatat pernah menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia (Indonesia) Jawa Barat. Yana juga pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Bandung.
Putra dari Letnan Jenderal TNI (Purn.) Soepardjo Ketua Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan TNI-Polri Indonesia (GM-FKPPI).
Yana gantikan posisi Oded Muhammad Danial yang meninggal
Yana merupakan Wali Kota Bandung periode 2018-2023. Awalnya, dia merupakan wakil dari Oded Muhammad Danial. Pasangan Oded - Yana memenangkan Pilkada Bandung 2018 dengan memperoleh 50,1 persen suara. Mereka diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Mereka mengungguli dua kandidat lainnya, yaitu pasangan Nurul Arifin dan Chairul Yaqin Hidayat yang diusung oleh Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta pasangan Yossi Irianto dan Aries Supriatna yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Akan tetapi Oded meninggal pada 10 Desember 2021. Dia meninggal setelah sempat mengalami serangan jantung saat menjadi khatib Shalat Jumat di Masjid Mujahidin, Kota Bandung. Oded sempat dilarikan ke rumah sakit namun tak tertolong. Posisi Oded sebagai Wali Kota Bandung pun digantikan Yana yang merupakan politikus Partai Gerindra.