TEMPO.CO, Jakarta - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) siap tampung mantan Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum setelah bebas dari Lapas Sukamiskin, Bandung. Anas bebas pada Selasa, 11 April 2023 stelah dipenjara 9 tahun 3 bulan karena kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Saran Olahraga Nasional Hambalang tahun 2010-2012.
Hak politik Anas Urbaningrum dicabut, menurut Ketua Umum PKN Gede Paswk Suardika, hanya hak untuk mencalonkan diri dalam jabatan publik yang dicabut. Sehingga menurutnya tidak ada larangan untuk berorganisasi kembali di luar ormas dan orsospol.
"Yang dicabut itu hak dipilih dan memilih dalam jabatan publik. Sementara hak berserikat berkumpul tidak ada larangan. Sehingga sah-sah saja kalau AU berorganisasi kembali," kata Gede Ahad 2 April 2023.
Pasek juga mengaku telah mempersiapkan jabatan strategis untuk Anas. Namun, belum dipastikan apa jabatan tersebut. "Jabatan strategis untuk mas AU akan saya bicarakan berdua," ujarnya.
PKN merupakan sebuah partai politik di Indonesia yang berdiri pada 28 Oktober 2021. Kantor Pimpinan Nasional PKN beralamat di Jalan Ki Mangunsarkoro No.16A Menteng, Jakarta Pusat.
Mengutip dari pimnas-pkn.id, sebelumnya partai ini bernama Partai Karya Perjuangan yang terdaftar pada 2008 berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: M.HH-23.AH.11.01 Tahun 2008 tertanggal 3 April 2008. Kemudian pada 28 Oktober 2021 partai tersebut dideklarasikan ulang dengan nama baru Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Perubahan nama baru itu ditetapkan di Jakarta dalam Musyawarah Nasional Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) yang diselenggarakan pada Kamis 28 Oktober 2021. Musyawarah itu sekaligus menetapkan pembaharuan Bendera/Lambang dan penyesuaian Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD dan ART).
Selanjutnya, misi yang diusung Partai Kebangkitan Nusantara ingin membawa Indonesia menjadi kekuatan baru kebangkitan Nusantara. Di mana kejayaan Nusantara di masa lalu pernah menguasai ekonomi di sebagian daratan Asia.
PKN saat ini dipimpin Gede Pasek Suardika. Sebelum menjadi ketua umum PKN, Pasek menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Hanura. Pada Oktober 2021, ia mundur dari partai tersebut dan mendirikan PKN.
Pasek merupakan mantan politikus Partai Demokrat di bawah Anas pada 2010. Pasek mendirikan PKN pada akhir 2021 lalu. Menurut Pasek mereka telah meminta restu Anas untuk mendirikan partai anyar ini. Selain itu, Pasek juga mengakui banyak loyalis Anas Urbaningrum dan mantan kader Partai Demokrat yang bergabung dan menjadi pengurus Partai Kebangkitan Nusantara. Selain mantan kader Demokrat, ada pula bekas kader Partai Hanura, ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia, dan aktivis Cipayung.
Berikut susunan pengurus Partai Kebangkitan Nusantara
Dr. Drs. Yus Sudarso, S.H., M.H (Ketua Dewan Penasihat)
Eliana Ayu Soraya (Sekretaris Dewan Penasihat)
Michael Dirgo Sudarto (Ketua Dewan Pakar)
Sabri Aly, S.E (Sekretaris Dewan Pakar)
Jackson Andre William Kumaat (Ketua Dewan Kehormatan)
Andi Syamsul Bakhri, S.H (Sekretaris Dewan Kehormatan)
I Gede Pasek Suardika, S.H., M.H (Ketua Umum)
Marzul Veri, S.T., M.Si (Wakil Ketua Umum)
Gerry Habel Hukubun, S.E (Wakil Ketua Umum)
Rio Ramabaskara, S.H., M.H (Wakil Ketua Umum)
Dr. H. Sri Mulyono, S.Sos., M.M (Sekretaris Jenderal)
Mirwan Amir (Bendahara Umum)
I Made Sudanayasa, S.E (Direktur Eksekutif)
M. Abd. Aziz Muslim, S.Kom (Wakil Direktur Eksekutif)
Pilihan Editor: Sederet Tanggapan Usai Anas Urbaningrum Bebas dari Gede Pasek Suardika hingga AHY
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.