TEMPO.CO, Jakarta - Tim Gabungan TNI-Polri Ops Damai Cartenz-2023 berhasil menangkap anggota Organisasi Papua Merdeka atau OPM pembakar pesawat Susi Air dan menyita senjata api disertai ratusan butir amunisi di wilayah Nduga, Papua Senin, 10 April 2023.
Tim Gabungan TNI-Polri Ops Damai Cartenz-2023, yang dipimpin oleh Letkol Infanteri Rinto Wijaya, Danyonif Raider 514/Sabbada Yudha dan Kapten Countri Aurora, serta Inspektur Polisi Dua (Ipda) Rajab Ilyas dan Ipda Krisna berhasil menguasai salah satu markas dari KKB wilayah Nduga dan menyita senjata api beserta ratusan butir amunisi.
“Barang Bukti (BB) yang diamankan tersebut merupakan hasil pengembangan penyelidikan dari diduga anggota KKB wilayah Nduga yang telah diamankan sebelumnya oleh aparat gabungan TNI-Polri berinisial YL,” kata Kasatgas Gakkum Ops Damai Cartenz 2023 Komisaris Besar Era Adhinata dalam keterangan resmi, Selasa, 11 April 2023.
Era mengatakan YL merupakan salah satu pelaku pembakar pesawat dan penyandera pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens pada 7 Februari 2023. Sebelum peristiwa Susi Air, YL juga terlibat kejahatan lain, di antaranya pembakaran camp Dolarossa pada 2021, penyerangan terhadap TNI yonif Raider 700 di Mapenduma pada 2 Februari 2021, penembakan pesawat Sam Air PK-SMG di Bandara Kenyam Nduga pada 7 Juni 2022, dan dua hari sebelum insiden Susi Air, yakni pengancaman terhadap 15 pekerja pembangunan puskesmas di Distrik Paro pada 5 Februari 2023.
Adapun barang bukti yang disita oleh Tim Gabungan TNI-Polri Ops Damai Cartenz-2023, antara lain senjata api laras panjang AR-15, senjata api GLM, senpi pendek FN, tiga magasin jenis HS-9, sepucuk senapan angin, satu peluru GLM, 360 butir amunisi kaliber 5,56 milimeter, 14 magasin senjata api laras panjang, 14 butir amunisi revolver, 20 amunisi HS-9, 10 butir amunisi hampa, dan 2.000 butir amunisi senapan angin. Kemudian satu unit teropong, satu kamera Canon, satu teleskop, satu radio SSB, segulung kabel optik, lima belas buku catatan, empat buah pulpen, lima HT ICOM, empat charger HT, satu unit laptop, uang tunai Rp 620 ribu, satu HP satelit.
Era mengatakan saat ini kondisi tersangka YL masih kooperatif dan sehat. Era mengatakan timnya sedang melakukan pengembangan.
“Dengan diamankannya tersangka YL tentunya bisa mengurangi aksi yang akan lebih sporatis dari kelompok KKB Pimpinan Egianus Kogoya. Hal ini merupakan pukulan telak bagi kelompok Egianus,” kata Era.
Lebih Lanjut ia mengatakan di Nduga saat ini masih dalam keadaan aman, namun aparat gabungan tetap melakukan patroli demi memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat di Kabupaten Nduga.
Pilihan Editor: Kronologi Lengkap Kasus Penyanderaan Pilot Susi Air, Nyaris 2 Bulan Belum Dibebaskan