JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melantik Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo pada 20 Desember 2022. Saat itu, Menteri Tito berpesan agar Triwarno merangkul semua pihak, baik tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, instansi vertikal di daerah, dan seluruh lapisan masyarakat.
"Saya mengikuti arahan dan pesan Bapak Menteri (Tito Karnavian) pada saat pelantikan," kata Triwarno kepada Tempo pada Senin, 10 April 2023. Mengenai program 100 hari kepemimpinannya, pria yang lahir dan besar di Jayapura ini menyampaikan motto yang menjadi landasan tekadnya dalam membangun Kabupaten Jayapura. "Saya punya motto Hapus Air Mata. Itu singkatan dari Harus Jayapura Selalu Jadi Andalan Indonesia Rakyat Maju Sejahtera."
Triwarno menjelaskan tiga aspek dalam menjalankan motto tersebut. Pertama, aspek pembangunan; kedua, aspek pemerintahan; dan ketiga, aspek kemasyarakatan. "Saya menginginkan penyelenggaraan pemerintahan yang adil, menjangkau seluruh lapisan masyarakat, membuat masyarakat sejahtera, menerapkan pemberdayaan yang benar-benar bisa membuat masyarakat mandiri," katanya. Dengan begitu, yang tercermin adalah masyarakat sejahtera, bahagia, selalu tersenyum, bukan masyarakat yang penuh dengan kebencian, kemarahan, kekecewaan.
Mantan Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, ini juga mengatakan telah mempelajari program yang dibuat oleh Bupati dan Wakil Bupati Jayapura yang telah habis masa jabatannya dalam APBD. "Dalam tiga bulan pertama, saya tahu persis ada kegiatan-kegiatan yang sudah menggunakan dana APBD maupun APBN, tetapi tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal karena berbagai sebab," katanya.
Contoh, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang sudah dibangun, namun belum beroperasi karena tidak ada akses jalan menuju ke sana. Akibatnya, sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) kian menggunung. "TPA dan seluruh instalasi di dalamnya akan kembali menjadi hutan apabila tidak digunakan," ujar Triwarno. "Saya menargetkan persoalan jalan ke TPA ini secepatnya selesai."
Ada pula proyek pembangunan Jalan Kemiri-Depapre di Sentani yang seharusnya sudah berjalan pada Oktober 2022, tetapi sampai Februari 2023 belum digarap. "Setelah saya melakukan komunikasi dengan pihak terkait, Jalan itu kembali dikerjakan terhitung mulai 1 Maret 2023," katanya.
Ada pula pembangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang terdiri atas 13 ruang kelas yang belum dimanfaatkan secara optimal. "Saya berupaya membangun komunikasi untuk segera dilengkapi sesuai standar akreditasi, sehingga berfungsi," ucap Triwarno. Dia juga berusaha memastikan semua jajaran aparatur sipil negara dan birokrat di Kabupaten Jayapura menerapkan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
Selama tiga bulan menjadi Pj. Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo menghadapi bencana gempa bumi dan kebakaran yang cukup besar. Itu sebabnya, dia mendorong peningkatan kapasitas tim reaksi cepat dengan melatih 15 pemuda asli Jayapura agar mampu mengoperasikan alat berat dan tersertifikasi untuk mendukung upaya mitigasi bencana.
Mengenai upaya pengendalian inflasi, Triwarno menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Jayapura menerapkan sidak pasar, operasi pasar, pasar murah, gerakan tanam, dan mengalokasikan belanja tidak terduga untuk kegiatan-kegiatan pengendalian inflasi. Sidak pasar dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan maupun keterjangkauan daya beli masyarakat.
Program pasar murah terus diperluas, sehingga kian luas keterjangkauan masyarakat yang terlayani. Adapun Gerakan tanam yang dicanangkan adalah Tari Toba, singkatan dari Tanam Rica (cabai), Tomat, dan Bawang. "Tari Toba sudah dilakukan di beberapa tempat dan saya terus mengimbau agar lebih masif lagi," kata Triwarno.
"Sebagai putra daerah yang lahir dan besar di Jayapura serta sehari-hari melaksanakan tugas sebagai ASN, saya tahu persis apa yang menjadi persoalan dan kebutuhan masyarakat," kata Triwarno Purnomo. "Itu yang menjadi prioritas saya untuk menjawab kebutuhan masyarakat." (*)