T: Selama di Lapas Sukamiskin, kami dengar anda menulis buku?
A: Ada catatan-catatan. Nanti dilihat ya. Apakah bermanfaat untuk diketahui orang banyak
T: Sudah berapa lembar catatan-catatan yang sudah ditulis? Berisi tentang apa saja, apakah pandangan, pikiran atau pengalaman selama di Lapas?
A: Saya nggak ngitung catatan, ada hal menarik saya tulis di kertas. Isinya ya pemikiran memandang dunia, agar tidak terputus dari dunia luar.
Secara fisik saya terputus dari dunia luar dibatasi gerak oleh pintu penjara. Namun pikiran dan gagasan harus hidup. Informasi dari luar harus dicerna, dipahami, ditafsirkan sehingga tidak terputus dari dinamika kehidupan di luar tembok lapas.
Informasi dari luar itu ya kami dapat dari menonton televisi, membaca buku selain cerita dari kawan-kawan yang datang mampir membesuk saya. Saya tetap mengikuti berita politik, berita sosial dan perkembangan masyarakat.
T: Catatan itu pernah diunggah di media sosial?
A: Kadang saya menulis catatan diunggah oleh admin. Tapi jadi panjang urusan yang repot petugas, klarifikasi. Padahal itu sudah jelas yang unggah admin, tanggal dan lokasinya juga jelas misalnya Depok, Jakarta Selatan. Tapi masih tetap dituding kok itu di dalam bisa bermain medsos.
Saya bahkan praktekan buka akun tweeter pakai handphone petugas. Ya gak bisa saya nulis, cuma baca bisa. Nah kalau dulu memang saya sendiri yang pegang, nanti kalau sudah di luar (penjara) saya pegang sendiri (media sosial-nya).
T: Buku apa saja yang anda baca selama di dalam Lapas Sukamiskin?
A: Bacaan -bacaan yang ada di perpustakaan. Di sini disediakan perpustakaan sebagai kewajiban Lapas menyediakan fasilitas bagi warga binaan. Tentu ini berguna bagi orang seperti saya agar tidak kesepian. Setidaknya membaca buku membantu membunuh waktu. Buku-buku lama dibaca ulang. Kalau buku baru biasanya dibawakan keluarga juga kawan-kawan, sahabat-sahabat saya yang mampir datang ke sini.
T: Terbaru buku apa yang Anda baca?
A: Buku tentang masyarakat madani merupakan pidato Anwar Ibrahim (Perdana Menteri Malaysia) Membangun Negara Madani.
T: Selain membaca dan menulis, apakah saja aktivitas yang anda lakukan selama di Lapas?
A: Paling olahraga fisik dan olahraga batin. Dulu badminton. Tapi karena jatuh, lutut operasi. Dokter melarang loncat-loncat, bukan melarang badminton ya. Tapi olahraga badminton mana mungkin tidak loncat, ya sudah sekarang jogging saja setiap pagi.
Kalau olahraga batin ya membaca sekaligus mengisi nutrisi pikiran, nutrisi gagasan. Ya buku, seperti kembali ke kampus memacari buku. Kalau macari di sini kan cowok semua. Hahahahaha.
Bukan berarti tidak terasa lama di sini ya terasa banget (lamanya). Makanya dengan baca buku mencari keseimbangan menjaga kesehatan dan kewarasan. Hahahahaha
Selanjutnya, Anas Urbaningrum bercerita soal interaksinya dengan tahanan lain