Saat bencana, Jokowi menyebut armada bantuan silih berganti melintas di lokasi kejadian. Akan tetapi, masyarakat akhirnya hanya melihat saja tapi tak pernah dapat bagian. Oleh sebab itu, Jokowi meminta daerah menyederhanakan aturan pencairan bantuan bencana ini.
"Kita itu kok buat aturan semakin banyak aturan semakin seneng, sederhanakan," kata Jokowi dalam acara yang juga dihadiri para kepala daerah ini.
Victor menyebut beberapa rumah warga yang rusak berat memang sudah dibangun di Cianjur, akan tetapi kenyataannya jumlah yang rusak berat saja mencapai ribuan. Belum semua bisa diperbaiki. "Jangan sampai penyintas merasa ini maju atau enggak maju," kata dia.
Victor lalu bercerita bahwa sejak Gempa Lombok, Gempa Palu, hingga Gempa Cianjur, mekanisme penyaluran bantuan kepada korban memang sudah lebih sederhana. Dalam kasus Gempa Cianjur misalnya, kata dia, pusat telah menyalurkan bantuan rumah rusak berat Rp 60 juta sesuai nama dan alamat korban.
Lalu Jokowi datang ke Cianjur memberi harapan bahwa renovasi rumah korban selesai sebelum lebaran. Hanya saja, kata Victor, bantuan akhirnya tersendat karena urusan pengambilan keputusan terkait siapa yang akan membangun rumah warga.
Daripada harus dipusingkan dengan urusan ini, Victor mengusulkan agar pemerintah menggandeng saja Kamar Dagang dan Industri atau Kadin maupun Real Estate Indonesia atau REI yang punya perwakilan di daerah dan sudah berpengalaman membangun rumah secara masif.
Kadin maupun REI, kata dia, juga bisa menggandeng kontraktor lokal agar ekonomi setempat bisa pulih. Sebab ketika pemilihan kontraktor harus melalui seleksi ulang, renovasi rumah hanya akan semakin lama. "Belum tentu lebaran sudah di rumah," kata Victor.
Victor menyebut angka Rp 60 juta memang terbilang kecil, tapi kontraktor di REI dan Kadin dinilai bisa menyiasatinya dengan membangun rumah tumbuh namun tetap tahan gempa. Menurut Victor, keterlibatan ini memungkinkan karena Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah punya MoU dengan Kadin. Masalahnya, MoU ini perlu diturunkan dalam bentuk perjanjian kerja sama agar bisa diimplementasikan.
Victor menyebut kendala untuk mencari kontraktor yang akan menggarap perbaikan rumah korban ini tak hanya terjadi di kasus Gempa Cianjur saja, tapi di berbagai kejadian bencana lain. Sekarang, kejadian serupa berulang di Cianjur. "Kondisi di lapangan masih simpang siur, go or no go, siapa vendornya? sehingga perlu regulasi, penunjukan langsung saja, dana siap pakai ini memungkinkan untuk penunjukan langsung," kata Victor.
Hingga awal April ini, Victor menyebut kondisi tak banyak berubah. Warga pun kini sudah mulai menanyakan janji Jokowi ini bahwa rumah mereka bisa diperbaiki sebelum lebaran. Sedang lebaran tinggal menghitung hari lagi sekitar 21 atau 22 April 2023. "Belum banyak percepatan," kata Victor saat dihubungi kembali, Selasa, 4 April 2023.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang juga sempat turun mendampingi Jokowi meninjau korban Gempa Cianjur juga belum mengetahui ihwal masalah ini. Belum ada laporan kepada dirinya soal itu tersebut.
Akan tetapi, Muhadjir berjanji akan segera menindaklanjutinya. "Nanti saya telepon Kepala BNPB deh, segera," kata dia saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, usai rapat dengan Jokowi, Selasa, 4 April 2022.
Pilihan Editor: Pengungsian Korban Gempa Cianjur Banjir, Persediaan Logistik Terendam