Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Johannes Leimena, Pahlawan Nasional yang Menggagas Konsep Puskesmas

image-gnews
Seorang pengunjung mengabadikan patung pahlawan nasional Johanes Leimena, yang sementara ditutupi selubung kain, yang batal diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Ambon, Maluku, Jumat (8/6). ANTARA/Embong Salampessy
Seorang pengunjung mengabadikan patung pahlawan nasional Johanes Leimena, yang sementara ditutupi selubung kain, yang batal diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Ambon, Maluku, Jumat (8/6). ANTARA/Embong Salampessy
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Johannes Leimena adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang lahir pada tanggal 6 Maret 1905.

Ia dikenal sebagai dokter dan politisi, serta merupakan salah satu tokoh pergerakan kemerdekaan.

Dokter yang menginspirasi

Johannes Leimena tidak pernah bercita-cita untuk menjadi seorang dokter. Namun, ketika semua jalan lain tertutup, ia memutuskan untuk mengejar karier di bidang medis yang menurutnya adalah rencana Tuhan.

Sebelum aktif berpolitik, sebagai dokter Leimena juga bekerja di berbagai rumah sakit. Mengutip buku “Johannes Leimena: Mutiara dari Maluku”, ia juga sempat menjadi direktur rumah sakit zaman Belanda.

Dengan memulai kariernya dalam pemerintahan selama Revolusi Nasional Indonesia, ia sempat diangkat menjadi Menkes. Sebagai Menteri Kesehatan, Leimena memprioritaskan pencegahan penyakit di wilayah pedesaan dan melandasi sistem Puskesmas.

Menteri berbagai bidang

Dalam perjalanan politiknya, Leimena merupakan seorang menteri yang menjabat selama hampir 20 tahun dalam pemerintahan presiden Soekarno. Ia duduk di 18 kabinet yang berbeda dan menjabat sebagai Menteri Kesehatan, Wakil Perdana Menteri, Menteri Koordinasi Distribusi, Wakil Menteri Pertama, dan Menteri Sosial.

Selain itu, ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Konstituante, serta mengetuai Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dari 1950 hingga 1961. Leimena pun aktif dalam gerakan kebangkitan nasional.

Di samping itu, ia juga menjadi salah satu menteri yang paling dekat dengan Presiden Sukarno. Setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965, Leimena memberikan nasihat yang mencegah pecahnya perang saudara kepada Sukarno.

Hal ini membuatnya bersahabat dengan berbagai kalangan dan membawanya ke dalam pemerintahan Republik Indonesia. Leimena terlibat dalam perundingan diplomatik dengan pihak Belanda selama perang kemerdekaan dan berhasil menjaga keutuhan TNI selama periode 1946 hingga 1949.

Pahlawan pergerakan nasional

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip situs Institut Leimena, leimena.org, Dr. Johannes Leimena sempat bersekolah di STOVIA. Di kampusnya itu, ia mulai mendalami gerakan nasionalisme dan Oikumene, yang berupaya menyatukan umat Kristen tanpa menghilangkan identitas budaya dan sosial mereka.

Gerakan ini mempengaruhi pemikiran Leimena dalam berbagai aspek kehidupannya, termasuk dalam mengecam struktur masyarakat kolonial yang terpecah-pecah berdasarkan warna kulit.

Leimena juga menentang pandangan para teolog Barat yang memisahkan gereja dan negara secara mutlak, karena ia percaya bahwa orang Kristen harus aktif terlibat dalam kehidupan bernegara dan memancarkan kasih Kristus kepada masyarakat luas.

Leimena menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang konsisten dan tegas dalam prinsip-prinsip yang diyakininya. Ia menolak tawaran posisi sebagai perdana menteri dari pemerintahan Orde Baru karena ia tidak setuju dengan sistem pemerintahan yang otoriter.

Ia juga menolak tawaran jabatan Menteri Luar Negeri karena ia tidak ingin meninggalkan prinsip-prinsipnya.Penghargaan yang diterima oleh Johannes Leimena sebagai pahlawan nasional Indonesia juga menunjukkan pengakuan atas perjuangan dan jasa-jasanya.

Leimena meninggal pada tahun 1977 dan diangkat menjadi pahlawan nasional Indonesia pada tahun 2010 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kala itu. Johannes Leimena menginspirasi untuk terus berjuang untuk keadilan, kemerdekaan, dan hak asasi manusia. 

Pilihan editor : 10 Pahlawan Nasional Wanita dan Kisah Perjuangannya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri dalam Kabinet Menunggu Kesepakatan Jokowi dan Para Ketua Umum Partai

1 hari lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri dalam Kabinet Menunggu Kesepakatan Jokowi dan Para Ketua Umum Partai

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran , Drajad Wibowo, angkat bicara soal persiapan penyusunan kabinet pemerintahan Prabowo.


Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

1 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan arahan di Rapat Kordinasi Nasional Penanggulangan Bencana di Pullman Grand Central, Bandung, Jawa Barat, 24 April 2024. Dalam arahannya, Wapres Ma'ruf Amin mengatakan agar dilakukan pemetaan resiko bencana secara valid serta menyusun dan merencanakan skema pembiayaan penanggulangan bencana untuk mengatasi kesenjangan anggaran penanggulangan bencana di daerah. TEMPO/Prima mulia
Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya Presiden dibantu Wakil Presiden. Presiden juga dibantu para menteri. Lalu, apa bedanya Wapres dengan menteri?


Soal Kabinet, AHY Sebut Demokrat Sudah Buat Komitmen dengan Prabowo

2 hari lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan kepada awak media soal kasus mafia tanah di rumah dinasnya, Kuningan, Jakarta, Kamis, 18 April 2024. AHY mengaku perlu dukungan dari berbagai pihak seperti kejaksaan, kepolisian hingga pemerintah daerah untuk memberantas mafia tanah, sebelumnya Satgas Antimafia tanah (ATR/BPN) telah mengungkap kasus penggunaan surat kusa palsu di Banyuwangi dan Pamekasan pada 16 Maret lalu. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Soal Kabinet, AHY Sebut Demokrat Sudah Buat Komitmen dengan Prabowo

AHY mengatakan Partai Demokrat sudah membuat komitmen dengan Prabowo Subianto terkait posisi dalam pemerintahan mendatang.


Deputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK

2 hari lalu

Wakil ketua KPK, Johanis Tanak (kanan) bersama Chairman Korean Chamber of Commerce, Lee Kang Hyun (dua kiri), Deputi bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan dan juru bicara KPK, Ali Fikri, memberikan keterangan kepada awak media seusai mengikuti Forum Group Discussion, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. TEMPO/Imam Sukamto
Deputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK

Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan tidak setuju apabila ada screening awal terhadap calon menteri yang bakal menjabat di era Prabowo Subianto.


Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

5 hari lalu

Ketua Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021, Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran FFI 2021 secara virtual pada Kamis, 15 Juli 2021. Dok. FFI 2021.
Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?


5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

7 hari lalu

Ilustrasi pernikahan outdoor di Candi Prambanan. Dok. istimewa
5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

Tes kesehatan pra-nikah adalah langkah proaktif yang dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.


Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

10 hari lalu

Foto kolase:  Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. TEMPO/Subekti.
Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

Yusuf Wibisono turut mengkritik menteri Muhadjir Effendy yang mengklaim tidak ada pengaruh bansos terhadap perolehan suara Prabowo - Gibran.


Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

10 hari lalu

(ki-ka) Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Agenda hari ini ialah mendengarkan kesaksian empat menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti.
Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

Yusuf Wibisono menilai pendapat ketiga menteri di hadapan majelis hakim MK mengecewakan publik.


Apa Alasan MK Tidak Memanggil Presiden Jokowi dalam Sidang Sengketa Pilpres?

12 hari lalu

Delapan hakim Mahkamah Konstitusi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum untuk Pemilihan Presiden 2024 atau PHPU Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Apa Alasan MK Tidak Memanggil Presiden Jokowi dalam Sidang Sengketa Pilpres?

Hakim MK Arief Hidayat mengatakan MK tidak memanggil Presiden Jokowi karena yang bersangkutan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.


Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

13 hari lalu

Komponis Ismail Marzuki. Wikipedia
Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?