TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali menyatakan akan segera melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Perombakan dilakukan untuk mengisi posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang kosong setelah Zainudin Amali mengundurkan diri.
“Segera,” kata Jokowi menjawab pertanyaan ada atau tidak adanya rencana reshuffle kepada wartawan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu, 29 Maret 2023.
Ketika disinggung waktu spesifik kapan perombakan kabinet akan dilakukan, Jokowi kembali menjawab, “Segera.”
Sebelumnya, Zainudin Amali menyatakan mundur dari posisi Menpora setelah terpilih sebagai Wakil Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Politikus Golkar itu menyatakan ingin berkonsentrasi mengurus sepak bola Indonesia.
Golkar sebagai partai yang menaungi Amali menyatakan telah mengirimkan tiga nama calon Menpora baru ke Presiden Jokowi. Mereka adalah Puteri Anetta Komarudin atau yang lebih dikenal dengan nama Puteri Komarudin, Ilham Permana, dan Dito Ariotedjo.
“Ada Puteri, Ilham, satu lagi Tito. Nah tiga nama itu. Biar presiden nanti yang memilih,” kata Ketua Departemen Otonomi Daerah Partai Golkar Muhammad Fauzi di Gedung DPR, Jumat, 10 Maret 2023.
Meskipun telah menerima tiga nama dari Golkar, Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sebagai Pelaksana Tugas Menpora.
Reshuffle kabinet juga diwarnai soal hubungan panas PDIP dan NasDem
Selain pergantian Menpora, reshuffle kabinet sebelumnya juga sempat terlontar setelah hubungan antara Partai NasDem dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memanas.
Sejumlah politikus PDIP mendesak Presiden Jokowi untuk mencopot menteri dari Partai NasDem. Hal itu terkait keputusan NasDem mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
NasDem memiliki tiga menteri dalam Kabinet Indonesia Maju. Mereka adalah Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar serta Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
Para politikus PDIP terus menyebut bahwa keputusan NasDem itu tak sejalan dengan keinginan agar adanya keberlanjutan program dari yang sudah dicanangkan oleh Jokowi. Pasalnya, Anies Baswedan disebut sebagai anti tesa dari mantan Wali Kota Solo tersebut. Meskipun demikian, rencana reshuffle kabinet terus tertunda.
