TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bakal mengatur strategi untuk kembali menaikkan elektabilitas Anies Baswedan yang mengalami penurunan. Dalam data lembaga survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Anies merosot menjadi 21,3 persen hingga berada di urutan ketiga atau disalib Prabowo Subianto.
"Kendati ada berbagai tantangan tetapi insya Allah dengan strategi yang baik, dengan kekompakan, soliditas seluruh kalangan insya Allah kita bisa menaikan elektabilitas," ujar AHY dalam keterangannya, Rabu, 29 Maret 2023.
AHY menyebut bakal menjadikan hasil survei tersebut sebagai salah satu preferensi dalam mengatur strategi Pilpres 2024. Soal posisi Anies yang turun ke peringkat ketiga, putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menganggap masih dalam tahap yang wajar. Apalagi, jarak elektabilitas Prabowo dan Anies masih dalam rentang margin of error survei tersebut.
AHY menyebut Demokrat bakal berupaya agar trend line dari elektabilitas Anies terus tumbuh menjelang Pilpres 2024. "Dengan demikian kita bisa terus mencambuk diri kita, melecut semangat kita untuk semakin bersemangat," kata AHY.
Elektabilitas Anies menurun
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada Februari dan Maret terhadap responden yang berusia 17 tahun ke atas. Survei dilakukan menggunakan multistage random sampling.
Pada survei Februari, terdapat 1.200 responden yang diwawancarai. Margin of error survei ini diklaim 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sementara, survei bulan Maret dilakukan terhadap 800 responden dengan margin of error 3,5 persen.
Indikator mendapati elektabilitas bakal calon presiden Anies Baswedan mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir ini. Elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan disalip oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
“Elektabilitas Anies Baswedan mengalami tren penurunan,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Burhanuddin menuturkan tren penurunan elektabilitas Anies itu nampak dalam beberapa hasil survei yang dihelat lembaganya.
Pilihan Editor: Yasonna Laoly Panggil Wamenkumham Klarifikasi Soal Isu Gratifikasi Rp 7 Miliar
