Wacana mengusung duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo muncul setelah keduanya mendampingi Presiden Jokowi dalam acara panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Mereka pun sempat berswafoto bersama para petani saat itu.
Kehadiran ketiga tokoh itu menghembuskan wacana duet Prabowo- Ganjar karena Jokowi kerap memberikan sinyal dukungan kepada Prabowo dan Ganjar untuk maju pada Pilpres 2024.
Hashim sebut syarat Prabowo harus jadi capres
Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo pun menyatakan partainya terbuka untuk menggaet Ganjar Pranowo untuk mendampingi Prabowo. Akan tetapi, Hashim menyatakan syarat Prabowo harus menjadi Capres.
Dia menampik kemungkinan Prabowo menjadi Cawapres dengan alasan kakaknya itu jauh lebih senior dari Ganjar, terpaut 15 tahun. Senioritas itu, menurut Hashim merupakan jaminan pengalaman yang lebih matang.
“Saya kira kami terbuka kalau Pak Ganjar mau diduetkan dengan Pak Prabowo,” kata dia.
Gerindra saat ini telah menjalin koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sementara PDIP masih belum menentukan dengan siapa mereka akan bekerja sama untuk menghadapi Pilpres 2024.
PKB di sisi lain telah menyorongkan ketua umum mereka, Muhaimin Iskandar sebagai pendamping Prabowo Subianto. Mereka bahkan sempat memberikan ultimatum agar penentuan Capres-Cawapres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya harus dilakukan sebelum Ramadhan mendatang.
Di PDIP, Ganjar Pranowo juga belum pasti mendapat dukungan. Dia masih harus bersaing dengan Ketua DPR, Puan Maharani, yang merupakan putri dari Megawati. Karena itu, sejumlah kalangan menilai wacana duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo akan sulit terwujudkan.
IMA DINI SAFIRA| ROSSENO AJI