Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bom Usman Harun Ledakkan McDonald House Singapura 58 Tahun Lalu

Usman Haji Mohamed Ali (kiri) dan Harun Said. istimewa
Usman Haji Mohamed Ali (kiri) dan Harun Said. istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Usman Harun, bukan satu nama tapi dua nama yang melekat dalam peristiwa pengeboman McDonald di Singapura.

McDonald House adalah sebuah bangunan bersejarah di Singapura yang terletak di Orchard Road daerah Museum di kawasan pusat kota. Pada 10 Maret 1965, terjadi peristiwa pengeboman MacDonald House di gedung Hongkong and Shanghai Bank yang berlokasi di Orchard Road, Singapura. Bom itu dipasang ketika konfrontasi berlangsung oleh dua orang anggota Korps Komando Operasi (KKO) asal Indonesia, Harun Said dan Usman Hj Mohd Ali.

Merujuk nasional.tempo.co, peristiwa pengeboman tersebut terjadi pukul 15.07. Bom berkekuatan besar itu meledak di McDonald House yang mengakibatkan bangunan rusak parah, sampai kaca jendela bangunan lain yang berjarak 100 meter pun ikut hancur. Kantor Komisi Tinggi Australia (Australian High Commission) yang juga ada di dalam bangunan tersebut turut berantakan. 

Saat itu Strait Times menulis peristiwa ini di headline medianya dengan judul "Terror Bomb Kills 2 Girls at Bank”. Kejadian tersebut saat itu juga menewaskan dua karyawan bank yaitu Elizabeth (Suzie) Choo, dan Juliet Goh. Seorang sopir bernama Mohammed Yasin bin Kesit yang berusia 45 tahun juga ikut menjadi korban yang meninggal setelah beberapa hari koma. Sementara 33 orang lainnya dinyatakan terluka.

Sebenarnya kala itu The Hongkong and Shanghai Bank yang ada di dalam MacDonald House sudah tutup tujuh menit sebelum pengeboman terjadi. Namun tidak kurang ada 150 karyawan yang masih melakukan pencatatan transaksi pada hari itu. 

Tiga hari berselang, terjadi penangkapan terhadap Kopral Dua Harun Tohir bin Mandar dan Sersan Dua Usman Janatin Bin Hj Mohd Ali. Kedua orang ini adalah prajurit KKO, sebutan bagi masukan Marinir zaman Presiden Sukarno yang melakukan pengeboman tersebut, setelah masuk ke Singapura dengan cara menyamar. 

Rupanya mereka meletakkan masing-masing bahan peledak di tangga lantai mezzanine yang ada di dekat area lift. Setelah timer terpasang, keduanya pergi menggunakan bus meninggalkan bangunan itu sekitar pukul 15.00. Mereka melakukan tindakan ini atas nama negara. Sebab kala itu pemerintah Indonesia yang berada di bawah pimpinan Soekarno keberatan dengan penggabungan Federasi Tanah Melayu, yakni Singapura, Brunei, Serawak, dan Sabah ke dalam satu Malaysia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibat perbuatannya, pada 20 Oktober 1965, Usman dan Harun divonis bersalah atas kasus pengeboman MacDonald House yang menewaskan tiga orang. Selanjutnya pada 5 Oktober 1966, mereka mengajukan kasasi namun ditolak oleh Pengadilan Federal Malaysia. Permohonan terbuka Presiden Soeharto kepada Lee Kuan Yew untuk meringankan vonis hukuman mati kepada kedua prajurit KKO itu juga ditolak. 

Sehingga pada 17 Oktober 1968, Usman Harun dieksekusi gantung di Penjara Changi. Pada hari eksekusi itu juga, Presiden Soeharto memberikan penghargaan kepada keduanya sebagai pahlawan nasional dengan SK Presiden No.050/TK/Tahun 1968. Setelah tiba di Jakarta, dari Kemayoran, Markas Hankam sampai Taman Makam Pahlawan Kalibata, jenazah mereka diiringi oleh hampir satu juta orang.

PUSPITA AMANDA SARI  I  SDA

Pilihan Editor: Hari Ini 56 Tahun Lalu, Bom Usman Harun Ledakkan Gedung McDonald Singapura

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Polda Metro Tetapkan 3 Tersangka Mafia Tanah di Jakarta Utara, Ada yang Berdomisili di Singapura

3 hari lalu

Dir Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah Lubis menunjukan bukti transaksi saat konferensi pers kasus penipuan tiket konser Coldplay di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 22 Mei 2023.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polda Metro Tetapkan 3 Tersangka Mafia Tanah di Jakarta Utara, Ada yang Berdomisili di Singapura

Polda Metro menetapkan 3 tersangka mafia tanah di Jakarta Utara. Salah satunya berdomisili di Singapura. Tak pernah hadir saat diperiksa.


Kawasan Nagoya Batam: Surga Belanja Thrifting dan Hiburan Serasa di Jepang

5 hari lalu

Pedagang kaki lima yang menjual pakaian bekas memadati ruas jalan di depan Avava Plaza, Kawasan Nagoya, Batam, Kepulauan Riau, 25 April 2015. TEMPO/Fajar Januarta
Kawasan Nagoya Batam: Surga Belanja Thrifting dan Hiburan Serasa di Jepang

Di Batam, terdapat pusat perbelanjaan ikonik yaitu di kawasan Nagoya. Ada apa saja di sana?


PM Singapura Positif Covid-19 Usai Pulang dari Afrika Selatan

6 hari lalu

Presiden Jokowi (kanan) ditemui PM Singapura Lee Hsien Loong dalam pertemuan di Istana, Singapura, Selasa, 8 Oktober 2019. Selain di bidang infrastruktur dan industri, kedua negara bersepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan vokasional. REUTERS/Feline Lim
PM Singapura Positif Covid-19 Usai Pulang dari Afrika Selatan

PM Singapura Lee Hsien Loong dinyatakan terinfeksi Covid-19 usai kembali dari lawatannya ke Afrika Selatan.


Mengenang Gubernur DKI Ali Sadikin, Lahir di Sumedang Berjaya di Jakarta

6 hari lalu

Jejak Kesenian Ali Sadikin
Mengenang Gubernur DKI Ali Sadikin, Lahir di Sumedang Berjaya di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menjadi salah satu gubernur yang sangat berpengaruh dalam pengembangan Jakarta menjadi kota metropolitan moderen.


Iran Eksekusi Gembong Jaringan Perdagangan Perempuan

8 hari lalu

Bendera Iran terlihat berkibar di atas sebuah jalan di Teheran, Iran, 1 Februari 2023. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
Iran Eksekusi Gembong Jaringan Perdagangan Perempuan

Pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump pada 2017 menambahkan Iran ke daftar negara AS yang dituduh gagal menindak perdagangan manusia.


Ingatkan Pemerintah Tak Cuma Fokus Bawa Masuk Wisman, Praktisi: Banyak Orang Indonesia Wisata Belanja ke Singapura

8 hari lalu

Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Pantai Batu Bolong di Badung, Bali, Rabu 3 Mei 2023. Sebanyak 370.832 orang wisman tercatat mengunjungi Pulau Bali pada bulan Maret 2023 atau meningkat 14,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan mayoritas wisatawan yang berasal dari Australia, India, dan Singapura. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ingatkan Pemerintah Tak Cuma Fokus Bawa Masuk Wisman, Praktisi: Banyak Orang Indonesia Wisata Belanja ke Singapura

Pemerintah harus memperhitungkan jumlah orang Indonesia yang berwisata ke luar negeri di tengah target mendatangkan jutaan wisman ke dalam negeri.


Singapura Klarifikasi Dugaan Aliran Senjata ke Junta Myanmar

9 hari lalu

Pengunjuk rasa berlari selama protes anti-kudeta di Hlaing Township di Yangon, Myanmar 17 Maret 2021. Foto diambil 17 Maret 2021. REUTERS/Stringer/File Foto
Singapura Klarifikasi Dugaan Aliran Senjata ke Junta Myanmar

Kementerian Luar Negeri Singapura menanggapi dugaan aliran senjata ke junta Myanmar menyusul keterangan pelapor khusus PBB


Keunikan Marina Bay Sands Singapura, Lokasi Festival Kuliner 2 Pekan

11 hari lalu

Marina Bay Sands, Singapura. TEMPO/Ifa Nahdi
Keunikan Marina Bay Sands Singapura, Lokasi Festival Kuliner 2 Pekan

Marina Bay Sands adakan festival kuliner untuk memanjakan wisatawan selama dua pekan ke depan. Apa istimewanya tempat di Singapura ini?


Soal Hukuman Mati di Indonesia, Dosen Filsafat Politik UGM: Hukuman Penjara Seumur Hidup Lebih Efektif

11 hari lalu

Ilustrasi eksekusi mati
Soal Hukuman Mati di Indonesia, Dosen Filsafat Politik UGM: Hukuman Penjara Seumur Hidup Lebih Efektif

Penerapan hukuman mati di Indonesia layak atau tidak berkaitan moralitas dan HAM? Dosen Filsafat Politik UGM sebut begini.


Singapura Lagi-lagi Gantung Warganya yang Edarkan Ganja 1,5 Kg

11 hari lalu

Ilustrasi hukuman gantung. latimes.com
Singapura Lagi-lagi Gantung Warganya yang Edarkan Ganja 1,5 Kg

Seorang warga negara Singapura dihukum gantung karena memperjualbelikan ganja 1,5 kg.