Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Bom Usman Harun Ledakkan Gedung McDonald Singapura

image-gnews
PM Lee Kuan Yew menaburkan bunga langsung di atas makam Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Repro/Pak Harto The Untold Stories
PM Lee Kuan Yew menaburkan bunga langsung di atas makam Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Repro/Pak Harto The Untold Stories
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko, pada 2014, menjawab protes Singapura terkait penamaan kapal perang terbaru TNI, KRI Usman Harun -359. "Saya tidak terima kalau Usman-Harun itu dinyatakan sebagai teroris. Mereka (Usman dan Harun) Marinir, kok,” katanya, saat itu.

Menteri Luar Negeri Singapura K. Shanmugam dalam pernyataan tertulisnya ketika itu menyebut, "Tindakan tersebut akan mengorek kembali luka lama warga Singapura, terutama keluarga para korban."

Luka lama yang dimaksud adalah peristiwa 10 Maret 1965, pukul 15.07. Bom berkekuatan besar meledak di Gedung McDonald House di Orchard Road, Singapura.Saat itu, The Hongkong and Shanghai Bank di dalamnya, sebenarnya sudah tutup 7 menit sebelumnya, tapi tak kurang dari 150 karyawan masih melakukan pencatatan transaksi hari itu.

Bom di Gedung McDonald Singapura itu, membuat bangunan rusak parah, kaca jendela bangunan lain berjarak 100 meter pun turut ambyar. Bahkan, kantor Komisi Tinggi Australia (Australian High Commission) yang juga ada di dalam bangunan turut berantakan. “Pemeriksaan pada bangunan menunjukkan, 9 hingga 11 kilogram bahan peledak nitrogliserin yang digunakan dalam pemboman," dikutip dari Singapore Infopedia.

Baca: Bagaimana Upaya Terakhir RI Bebaskan Usman Harun

Saat itu the Strait Times menulis kejadian tersebut di headline medianya, “Terror Bomb Kills 2 Girls at Bank”. Dua karyawan bank tewas seketika dalam kejadian tersebut: Elizabeth (Suzie) Choo, dan Juliet Goh. Korban lainnya, Mohammed Yasin bin Kesit, seorang sopir berusia 45 tahun, setalah koma beberapa hari kemudian meninggal. Dan, 33 orang dinyatakan terluka.

Tiga hari setelah kejadian, Kopral Dua Harun Tohir bin Mandar dan Sersan Dua Usman Janatin Bin Hj Mohd Ali, ditangkap. Keduanya prajurit Korps Komando Operasi (KKO), sebutan untuk pasukan Marinin di zaman Presiden Soekarno yang melakukan pengeboman tersebut, setelah masuk Singapura dengan menyamar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masing-masing meletakkan bahan peledak di tangga lantai mezzanine, dekat area lift. Setelah memasang timer, mereka meninggalkan bangunan sekitar pukul 15.00, menggunakan bus.

Tindakan tersebut mereka lakukan atas nama negara. Saat itu, pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Soekarno menentang penggabungan Federasi Tanah Melayu, Singapura, Brunei, Serawak, dan Sabah ke dalam satu Malaysia.

Pada 20 Oktober 1965, Usman dan Harun divonis bersalah atas kasus pengeboman MacDonald House yang menyebabkan 3 orang tewas. Kasasi mereka ditolak Pengadilan Federal Malaysia pada 5 Oktober 1966. Permintaan terbuka presiden kala itu Soeharto kepada Lee Kuan Yew untuk memberikan keringanan hukuman dari vonis hukuman mati kepada dua anggota KKO tersebut juga ditolak. Keduanya kemudian dieksekusi gantung di Penjara Changi pada 17 Oktober 1968.

Presiden Soeharto memberikan penghargaan bagi Usman dan Harun sebagai pahlawan nasional dengan SK Presiden No.050/TK/Tahun 1968, pada hari eksekusi tersebut, 17 Oktober 1968. Setelah tiba di Jakarta, hampir satu juta orang mengiringi jenazah mereka dari Kemayoran, Markas Hankam hingga Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Tiga tahun kemudian setelah hukuman mati tersebut, Lee Kuan Yew merencanakan kunjungan ke Indonesia. Soeharto lantas mengajukan syarat, Lee harus menaburkan bunga di makam Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Lee menyetujuinya.

"Namun entah dengan pertimbangan apa, PM Lee Kuan Yew setuju meletakkan karangan bunga di makam Usman dan Harun," ujar  Abdul Rachman Ramly, liason officer RI pada kasus Usman Harun, dikutip dari buku Pak Harto The Untold Story. Hubungan Indonesia dan Singapura pun akhirnya berangsur membaik.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Rosan Roeslani: Singapura Jadi Investor Terbesar RI Selama 10 Tahun Terakhir

2 hari lalu

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani memaparkan capaian kinerja 10 tahun dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan pada Selasa, 15 Oktober 2024. TEMPO/Hanin Marwah.
Rosan Roeslani: Singapura Jadi Investor Terbesar RI Selama 10 Tahun Terakhir

Menteri Investasi, Rosan Perkasa Roeslani, menyatakan Singapura menjadi negara penanam modal asing terbesar di Indonesia


Putra Bungsu Lee Kuan Yew Mantap Ingin Hancurkan Rumah Warisan

2 hari lalu

Rumah mantan Presiden Singapura, Lee Kuan Yew, di Tiongkok kini menjadi objek wisata. straitstimes.com
Putra Bungsu Lee Kuan Yew Mantap Ingin Hancurkan Rumah Warisan

Putra bungsu mantan Lee Kuan Yew mengumumkan ingin meruntuhkan rumah warisan keluarganya setelah kakaknya Lee Wei Ling meninggal


Jadi Pihak Diuntungkan Ekspor Pasir Laut, Apa Fungsinya untuk Singapura?

3 hari lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Jadi Pihak Diuntungkan Ekspor Pasir Laut, Apa Fungsinya untuk Singapura?

Alasan pasir laut Indonesia menguntungkan bagi Singapura


Indonesia Buka Lagi Ekspor Pasir Laut ke Singapura, Pakar Sebut Bisa Ancam Kedaulatan

3 hari lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Indonesia Buka Lagi Ekspor Pasir Laut ke Singapura, Pakar Sebut Bisa Ancam Kedaulatan

Singapura adalah salah satu pasar terbesar pasir laut. Sejak 1960, luas negaranya bertambah sekitar 20 persen, dari 581,5 km persegi menjadi 725,7 km persegi pada 2019,


KKP Akan Lakukan Monitoring Perairan Batam setelah 2 Kapal Asing Tertangkap Curi Pasir Laut

3 hari lalu

Jubir Menteri KKP Wahyu Muryadi saat di wawancarai awak media usai melakukan sosialisasi PP 26 tahun 2023 di Batam, Selasa (25/7/2023). Foto Yogi Eka Sahputra
KKP Akan Lakukan Monitoring Perairan Batam setelah 2 Kapal Asing Tertangkap Curi Pasir Laut

KKP akan melakukan monitoring di perairan Batam setelah dua kapal berbendera Singapura tertangkap melakukan penyedotan pasir laut secara ilegal.


Tim Patroli Bea Cukai Batam Kejar Hingga Kandaskan Kapal Cepat Penyelundup Benih Lobster

3 hari lalu

Para pelaku penyelundupan BBL berhasil ditangkap Bea Cukai Batam, Minggu (13/10/2024). TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Tim Patroli Bea Cukai Batam Kejar Hingga Kandaskan Kapal Cepat Penyelundup Benih Lobster

Kapal cepat penyelundup benih lobster itu kandas di Pulau Joyo lalu orang-orangnya kabur ke daratan. Benih lobster itu akan dibawa ke Vietnam.


Dua Kapal Berbendera Singapura Bisa Ambil 100.000 Meter Kubik Pasir Laut per Bulan dari Indonesia

3 hari lalu

Petugas dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berdiri memantau situasi dari kapal berbendera Malaysia yang diamankan karena diduga melakukan penyedotan pasir ilegal di perairan Batam, Kepulauan Riau, Kamis (10/10/2024). ANTARA/Harianto
Dua Kapal Berbendera Singapura Bisa Ambil 100.000 Meter Kubik Pasir Laut per Bulan dari Indonesia

KKP menghentikan operasional dua kapal keruk berbendera Singapura yang kedapatan mencuri pasir laut di Kepulauan Riau.


Hukuman Mati Tak Efektif Tekan Peredaran Narkoba, Ahli Hukum UGM: Hanya Jerat Pengedar Kecil

3 hari lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Hukuman Mati Tak Efektif Tekan Peredaran Narkoba, Ahli Hukum UGM: Hanya Jerat Pengedar Kecil

Tren penambahan kasus yang dituntut dan/atau divonis hukuman mati pada 2023 masih didominasi oleh tindak pidana narkotika (89 persen).


Kabar Anak Perusahaannya Bakal Dicaplok Sea Group, BNI: Hanya Mitra Teknologi

5 hari lalu

Berdasarkan hasil survei terbaru Populix, aplikasi SeaBank menjadi yang paling banyak dipilih Gen Zkarena mudah dan nyaman dipakai. (Dok Istimewa)
Kabar Anak Perusahaannya Bakal Dicaplok Sea Group, BNI: Hanya Mitra Teknologi

BNI menjawab kabar bahwa perusahaan asal Singapura, Sea Group, ingin menjadi pemegang saham di PT Bank Hibank Indonesia


Jelajahi Lokasi Syuting Jigra Film Terbaru Alia Bhatt dari Mumbai hingga Singapura

6 hari lalu

Jigra, film yang dibintangi Alia Bhatt, tayang pada pada 11 Oktober 2024. Instagram.com/@aliaabhatt
Jelajahi Lokasi Syuting Jigra Film Terbaru Alia Bhatt dari Mumbai hingga Singapura

Meski lokasi syuting Jigra secara fisik belum terungkap, beberapa adegan direkam di Mumbai dan Singapura