TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti, berharap pilot maskapainya, Kapten Philips Max Mehrtens, dibebaskan tanpa syarat oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
“Kami tetap berharap dan berdoa pilot kami Kapten Philips Max Mehrtens bisa dibebaskan tanpa syarat kalau bisa,” kata Susi Pudjiastuti di kediamannya di Jakarta Timur, Rabu, 1 Maret 2023.
Ia mengatakan tidak habis pikir dengan tindakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menyandera pilotnya tersebut.
Susi mengutuk penyanderaan Philips Max Mehrtens
Menurut Susi, penyanderaan terhadap Kapten Philips Max Mehrtens mengagetkan sekaligus menyedihkan. Pasalnya, menurut dia, memperjuangkan kemerdekaan dengan merampas kemedekaan orang lain bukanlah tindakan yang baik.
“Saya mengerti orang berjuang, ini pribadi ya pendapat pribadi bukan sebagai pemilik Susi Air. Sebagai pendapat seorang pribadi, memperjuangkan kemerdekaan dengan mengambil kemerdekaan orang, itu adalah bukan cara yang bijak dan benar,” kata Susi.
Susi mengatakan ia mengenal baik Philips karena sudah bekerja dengannya selama 10 tahun. Ia meminta maaf karena karena sudah 22 hari Kapten Philips Max Mehrtens yang disandera TPNPB-OPM belum juga ditemukan hingga hari ini. Ia juga meminta maaf kepada masyarakat Papua karena insiden ini mengganggu banyak pihak.
"Saya sebagai founder dan pemilik Susi Air ingin meminta maaf kepada masyarakat Papua, pemerintah daerah dan seluruh pengguna Susi Air di Papua yang sekarang ini menjadi terganggu," kata Susi di kediamannya, Jakarta Timur, Rabu, 1 Maret 2023.
Operasi pembebasan Philips telah mengalami kemajuan
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mangungkapkan operasi penyelamatan Philips sudah mengalami kemajuan. Aparat TNI dan Polri telah mengetahui titik koordinat keberadaan Philips.
Namun aparat masih belum bisa melakukan operasi militer pembebasan karena pemerintah Selandia Baru meminta agar tidak ada kekerasan dalam upaya pembebasan warga negaranya. Oleh karena itu, menurut Mahfud, upaya penyelamatan Kapten Philips Mark Mehrtens tidak bisa dilakukan dengan menggelar operasi militer.
"Saya sudah tahu loh tempatnya (Kapten Philips), koordinat berapa seperti itu," ujar Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, 21 Februari lalu.
Mahfud menegaskan TPNPB-OPM sudah dikepung satgas TNI-Polri. Namun mereka tidak bisa bergerak karena pemerintah Selandia Baru meminta tidak ada kekerasan dalam penyelamatan Kapten Philips Max Mehrtens.
Susi Pudjiastuti merupakan pemilik Susi Air. Dia juga merupakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan pada Pemerintahan Presiden Jokowi.