Rentetan agenda yang padat itulah yang menurut Mustofa membuat mereka kemudian belum memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan tiga partai politik anggota Koalisi Perubahan: Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.
Meskipun demikian, dia mengaku beberapa petinggi partainya telah berkomunikasi dengan Partai NasDem secara informal. Meskipun komunikasi itu belum secara formal, dia meyakini NasDem dan anggota Koalisi Perubahan lainnya memahami dukungan Partai Ummat dilakukan secara alamiah.
Mustofa juga mengklaim bahwa NasDem tak mempermasalahkan identitas yang telah mereka sebutkan: Jawa, Indonesia, dan Islam yang taat.
"Secara ideologis, sudah. Misalnya, soal ungkapan Politik Identitas Partai Ummat, elit Nasdem sudah mulai membuka diri," kata dia.
Hal itu, menurut Mustofa, terlihat dari ucapan Ketua DPP Partai Nasdem, Effendy Choiri yang membuka diri mereka bergabung dalam Koalisi Perubahan.
"Gus Choi juga mempersilahkan Partai Ummat jika mau bergabung dengan Koalisi Perubahan," kata Mustofa.
"Dukungan ini adalah dukungan politik sejujur-jujurnya dan tak ada tarik ulur secara internal," ujarnya.
Komunikasi formal dalam waktu dekat
Usai melaksanakan deklarasi dukungan terhadap Anies Baswedan, menurut dia, DPP Partai Ummat akan melakukan sosialisasi keputusan. Dia pun berharap mereka akan segera bisa bersilaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan dalam waktu dekat.
"Setelah ini mudah-mudahan bisa bersilaturrahim ke Koalisi Perubahan," kata dia.
Koalisi Perubahan sendiri hingga saat ini belum terbentuk secara resmi. Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS disebut baru akan melakukan deklarasi bersama pada akhir bulan ini untuk memberikan kepastian bahwa mereka akan mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.