TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 144 warga di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, tercatat masih mengungsi di di ibu kota kabupaten di Distrik Kenyam akibat teror yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Dari jumlah itu, 40 diantaranya adalah anak-anak.
Kapolres Nduga, Ajun Komisaris Besar Rio Aleksander Penelewan menyatakan bahwa ratusan warga meninggalkan rumah mereka usai TPNPB-OPM melakukan teror sejak 7 Februari 2023. Teror itu dilakukan berbarengan dengan penyanderaan terhadap pilot Susi Air, Philip Max Mehrtens.
"Kondisi pengungsi sudah aman," kata Rio saat dihubungi, Sabtu, 18 Februari 2023.
Banyak pengungsi yang tak terdata
Jumlah 144 pengungsi ini adalah angka yang dihimpin polisi dari 9 Februari sampai 13 Februari. Dari 144 tersebut, 51 orang laki-laki, 53 perempuan, dan ada 40 anak-anak. Rio menyatakan, jumlah itu sudah termasuk 15 pekerja bangunan yang sebelumnya menjadi korban teror.
Menurut Rio, jumlah pengungsi ini belum seluruhnya. Pasalnya, banyak diantara mereka yang tak tinggal di pengungsian.
"Karena ada juga yang langsung bergabung dengan keluarganya di Kenyam," ujar Rio.
Rio menyebut Pemerintah Kabupaten Nduga, TNI Polri, hingga kementerian sosial sudah memberikan bantuan untuk para pengungsi. Namun kepindahan warga ke Kenyam ini membuat kampung mereka menjadi kosong.
"Distrik Paro sudah ditinggal masyarakat," ujar Rio.
Upaya penyelamatan Pilot Susi Air masih terus berlangsung
Sebelumnya, TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat milik Susi Air di Bandara Paro pada 7 Februari lalu. Mereka juga menyandera pilot Philips Max Mehrtens hingga saat ini.
Selain menyandera Philip, mereka juga disebut sempat mengancam membunuh 15 pekerja yang sedang membangun puskesmas di Paro. Akan tetapi, seluruh pekerja itu berhasil selamat usai dievakuasi tim gabungan TNI-Polri.
Sampai hari ini, upaya pembebasan Philip masih berjalan. Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri menyebut pasukan gabungan bakal mengutamakan keselamatan Philip.
Menurut di, TNI-Polri akan bertindak secara persuasif alias pendekatan lunak terhadap kelompok Egianus Kogoya. Di antaranya, kata Mathius, mengirimkan tim yang terdiri atas tokoh masyarakat dan agama yang sebelumnya dibentuk Pejabat Pelaksana Bupati Nduga Namia Gwijangge.
"Belum ada kabar dari mereka (tim pemerintah daerah). Tapi kami berupaya mencari tahu dengan bantuan sejumlah pihak," kata Mathius, Jumat, 17 Februari 2023.
Saat dikonfirmasi, Rio juga tidak merinci seperti apa teknis negosisi yang akan dilakukan oleh Namia. Termasuk, apakah Namia sudah bertemu dengan perwakilan TPNPB-OPM di tempat khusus untuk bernegosiasi terkait pembebasan Pilot Susi Air tersebut.
"Yang pasti Bupati bantu nego," kata Rio singkat.