Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Regulasi Tentang Label Pangan untuk Lindungi dari Bahaya BPA

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL – Regulasi untuk pelabelan galon bekas pakai Bisphenol A (BPA) saat ini masih menunggu diteken oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Komnas Perlindungan Anak sebelumnya sudah menulis surat terbuka kepada Presiden Jokowi agar peraturan BPOM No. 31 tahun 2018 tentang label pangan olahan agar segera ditandatangani.

“Kemasan yang tidak dilabeli peringatan bahaya BPA dan dikonsumsi oleh anak-anak dan ibu-ibu, pastinya berbahaya,” kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, dikutip Antara, awal Februari lalu. “Oleh karena itu, dibutuhkan regulasi yang dapat mengatur label BPA pada pada pangan,” tambah dia.

Menurut Arist, wajib hukumnya industri menggunakan label. Peraturan Kepala BPOM No. 31 tahun 2018 sudah disusun dengan persetujuan DPR, dan sudah diserahkan ke Setneg untuk mendapatkan persetujuan Presiden.

“Regulasi itu lahir untuk melindungi ibu-ibu dan anak-anak dari bahaya BPA,” katanya. Regulasi pemerintah ini menurutnya sangat moderat, karena galon plastik BPA cuma dilabeli dan bukan dilarang digunakan.

Sebagai perbandingan, industri rokok juga sudah menggunakan label peringatan bahaya merokok. Bahkan ada ilustrasi korban kanker yang menyertai label peringatan pada bungkus rokok. Faktanya, pengaruh Covid, kenaikan harga BBM dan kenaikan cukai rokok sebesar 10 persen pada 2023 dan 2024, jauh lebih dominan memengaruhi penjualan rokok ketimbang pengaruh pelabelannya.

Banyak studi internasional yang selama beberapa tahun terakhir sudah menyebutkan bahaya BPA terhadap kesehatan, terutama pada janin, balita dan orang dewasa. Uni Eropa, Prancis, Kanada, Jepang, Malaysia dan 11 negara bagian di Amerika Serikat (AS) juga sudah melarang penggunaan plastik BPA untuk kemasan pangan.

Berdasarkan surat kabar di AS, Washington Post pada 2009 silam, mengungkapkan bagaimana para pemimpin industri yang menggunakan senyawa BPA berupaya melakukan perlawanan dengan segala cara, agar produk kemasan mereka tidak diregulasi. Cara paling popular yang digunakan adalah dengan menggunakan jasa kampanye perusahaan public relations, dan aktif melakukan strategi lobi untuk mencegah jangan sampai pemerintah AS melarang penggunaan BPA pada kemasan pangan.

Menurut Washington Post yang mendapatkan bocoran dokumen dari hasil rapat para eksekutif industri tersebut, mereka berupaya menghapus ketakutan publik tentang bahaya BPA. Target utama mereka tentu saja, “Para ibu muda yang mengatur keuangan di dalam rumah tangga dan lebih punya kepedulian terhadap masalah kesehatan”.

Mereka percaya bahwa “stabilitas industri mereka bisa dipertahankan jika bisa mengatur keseimbangan di badan legislatif dan menjangkau akar rumput (kaum ibu dan mahasiswa berusia 21-35 tahun).” Taktik yang dilakukan bisa dengan menggunakan,”taktik menakut-nakuti” agar konsumen tak punya pilihan lain, selain menjauhi alternatif kemasan bebas BPA (karena diisukan lebih mahal atau berbahaya juga) dan tetap menggunakan kemasan yang mengandung BPA.

Menurut Washington Post, para eksekutif tersebut yakin bisa memenangkan, “pertarungan di badan legislatif, dan mendekati pihak-pihak yang punya pengaruh dan mampu memengaruhi proses di dalamnya.”

Richard Wiles dari the Environmental Working Group, lembaga advokasi yang menginginkan kemasan BPA dilarang mengatakan, sikap kalangan industri pengguna BPA tersebut bukan hal baru. “Industri BPA mengadopsi taktik industri tembakau dan asbes – saat mereka terdesak karena tak bisa berlindung lagi di balik sains, mereka kemudian berubah menggunakan taktik menakut-nakuti dan menggunakan jasa perusahaan public relations.”

Lobi industri di AS cukup kuat. Meski ada lebih dari 100 publikasi penelitian tentang bahaya BPA, Food and Drug Administration (FDA atau BPOM-nya AS) masih belum meregulasi kemasan BPA, karena mempertimbangkan dua hasil riset pro-BPA.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pemprov Jateng Salurkan 10 Ton Beras Cadangan Pangan

6 jam lalu

Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat menyalurkan 10 ton beras cadangan pangan pemerintah kepada masyarakat miskin di Kecamatan Jebres, Pasar Kliwon, dan Banjarsari Kota Surakarta, Selasa, 5 November 2024. Pemprov Jawa Tengah
Pemprov Jateng Salurkan 10 Ton Beras Cadangan Pangan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyalurkan 10 ton beras cadangan pangan kepada masyarakat miskin untuk mengurangi beban pengeluaran sekaligus membantu mengentaskan kemiskinan.


BRI Peduli Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki

6 jam lalu

Tim Elang Relawan BRI serta insan BRIlian (pekerja BRI) melalui Unit Kerja Boru Kantor Cabang BRI Larantuka, memberikan bantuan kepada masyarakat korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Senin, 4 November 2024. Dok. BRI
BRI Peduli Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki

Bantuan tersebut disalurkan oleh satuan tugas bencana Tim Elang Relawan BRI serta insan BRIlian


Calon Bupati Rudy Susmanto Memiliki Turunan Pejuang Islam di Bogor

6 jam lalu

Calon Bupati Bogor Rudy Susmanto (baju putih) berdoa bersama saat melakukan kunjungan ke Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 4 November 2024. Dok. Istimewa
Calon Bupati Rudy Susmanto Memiliki Turunan Pejuang Islam di Bogor

Calon Bupati Bogor, Rudy Susmanto, memiliki buyut moyang di Kabupaten Bogor bernama Mbah Onang yang menjadi penyebar agama Islam dan pejuang di kerajaan Pajajaran, yang meliputi wilayah Bogor, sekalugus juga merupakan Raja Sumedang.


Tingkatkan Kapasitas Aparatur Pemerintahan, Kemendagri Luncurkan LMS Pamong Desa

6 jam lalu

Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri La Ode Ahmad P. Bolombo saat Penutupan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa Provinsi Sumatera Utara di Kota Medan, Sabtu, 19 Oktober 2024. Dok.Kemendagri
Tingkatkan Kapasitas Aparatur Pemerintahan, Kemendagri Luncurkan LMS Pamong Desa

Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meluncurkan Learning Management System (LMS) Pamong Desa, guna memperkuat kapasitas aparatur dan pengurus kelembagaan desa di seluruh Indonesia.


Kabupaten Pemalang Berhasil Turunkan Angka Prevalensi Stunting 9,4 Persen

6 jam lalu

Bupati Pemalang Mansur Hidayat (kanan) melepas kontingen dari Kabupaten Pemalang untuk mengikuti Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (Porsadin) Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2024 ke Banjarnegara, di Pendopo Kabupaten Pemalang, Jumat 20 September 2024. Dok. Pemkab Pemalang
Kabupaten Pemalang Berhasil Turunkan Angka Prevalensi Stunting 9,4 Persen

Capaian itu menjadikan angka prevalensi stunting Kabupaten Pemalang terendah ke-2 di Jawa Tengah.


Pemerintah Kota Cilegon Pastikan Ketersediaan, Stabilitas, dan Harga Bahan Pokok Terkendali di Pasar Kranggot

7 jam lalu

Pejabat Sementara Wali Kota Cilegon Nana Supiana mengecek ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok di Pasar Kranggot, Kota Cilegon, Selasa, 5 November 2024. Dok. Pemkot Cilegon
Pemerintah Kota Cilegon Pastikan Ketersediaan, Stabilitas, dan Harga Bahan Pokok Terkendali di Pasar Kranggot

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menjaga agar kebutuhan pokok masyarakat selalu terpenuhi dengan harga yang terkendali, serta untuk mengevaluasi pengaruh harga bahan pokok terhadap inflasi di Kota Cilegon.


Dukung Satika Simamora, Paltak Siburian: Ini Saatnya Taput Dipimpin Seorang Ibu

7 jam lalu

Calon Bupati Tapanuli Utara (Taput) Satika Simamora bersama masyarakat di Kecamatan Pahae Julu, Ahad, 3 November 2024. Satika disambut hangat ribuan warga dari lima desa di kecamatan tersebut. Dok. Istimewa
Dukung Satika Simamora, Paltak Siburian: Ini Saatnya Taput Dipimpin Seorang Ibu

Paltak memastikan mayoritas masyarakat Taput mencintai Satika Simamora


Bank Mandiri Raih Gelar The Strongest Bank in Indonesia 2024, Bukti Kekuatan Transformasi Digitalisasi Perekonomian via Super Platform Kopra

8 jam lalu

Gedung Bank Mandiri di Jakarta. Dok. Mandiri
Bank Mandiri Raih Gelar The Strongest Bank in Indonesia 2024, Bukti Kekuatan Transformasi Digitalisasi Perekonomian via Super Platform Kopra

Melalui Wholesale Digital Super Platform Kopra, Bank Mandiri memberikan layanan perbankan komprehensif bagi seluruh segmen pelaku bisnis dari UKM hingga korporasi.


FPI Yakin Fufufafa adalah Gibran, Tuntut Pemakzulan Wakil Presiden dalam Reuni Aksi 411

9 jam lalu

Ratusan massa yang tergabung dalam organisasi masyarakat (ormas) Front Persaudaraan Islam atau FPI saat menggelar reuni akbar 411 longmarch dari Masjid Istiqlal menuju Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 4 November 2024. Reuni itu juga dihadiri oleh aliansi ormas Islam lain yang bersatu menuntut untuk mengadili mantan Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo yang juga menghendaki agar Fufufafa ditangkap. TEMPO/Subekti.
FPI Yakin Fufufafa adalah Gibran, Tuntut Pemakzulan Wakil Presiden dalam Reuni Aksi 411

FPI percaya dengan klaim Roy Suryo bahwa Fufufafa 99,99% milik Gibran Rakabuming Raka.


Benarkah Ada Migrasi BPA dari Kemasan Galon ke Air Saat Distribusi?

12 jam lalu

Ilustrasi galon air minum dalam kemasan. Dok. Colegality
Benarkah Ada Migrasi BPA dari Kemasan Galon ke Air Saat Distribusi?

Di media dan sosial media beredar informasi soal migrasi Bisphenol A (BPA) dari galon polikarbonat (PC) ke air minum yang terjadi saat galon masih didistribusikan dengan truk terbuka.