INFO NASIONAL - Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah mendorong untuk pengarusutamaan pembangunan pemuda dalam Desain Besar Kepemudaan Nasional (DBKN) yang dicanangkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Pengarusutamaan ini diperlukan karena permasalahan terkait anggaran bidang kepemudaan yang relatif kecil setiap tahunnya.
Selain itu, perlu juga adanya kesepakatan mengenai fokus arah pembangunan pemuda dalam DBKN. “Kita seharusnya mendorong untuk pengarusutamaan pembangunan pemuda, pengarusutamaan pemuda ini, supaya nanti setiap kebijakan pembangunan ada fokusnya. Sama seperti sekarang kan, pengarusutamaan perempuan dan anak, itu kan menjadi bagian dan juga sudah jadi perhatian karena mereka sudah mulai sadar gitu, ada awareness,” kata Ledia kepada Parlementaria saat Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi XDPR RI ke Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis, 9 Februari 2023.
Menurutnya, pengarusutamaan ini diperlukan supaya pemuda bisa bergerak dan berkembang dengan lebih baik. Harapannya ketika Desain Besar Kepemudaan Nasional sudah ada, maka diupayakan hadirnya anggaran yang lebih baik.
Pada Tahun Anggaraan 2023 diketahui anggaran bidang kepemudaan di Kemenpora RI nilainya hanya sekitar 7-12 persen dari anggaran keseluruhan yakni sebanyak Rp161,238 miliar. “Kita akui bahwa di tingkat pusat juga anggaran tentang kepemudaan itu jauh lebih kecil daripada kepada olahraga dan ada juga terserak di berbagai kementerian. Di Kementerian pendidikan dan kebudayaan saja ada wirausaha mahasiswa dan lain sebagainya. Mahasiswa kan dalam usia pemuda,” ujar Legislator dari Dapil Jawa Barat I ini.
Dia menjelaskan, karena tidak tersentralistiknya anggaran bidang kepemudaan di suatu Kementerian atau Lembaga (K/L) itulah, maka perlu adanya desain arah pembangunan kepemudaan, sehingga dapat lebih memaksimalkan anggaran yang masih terbatas tersebut. Fokus arah pembangunan pemuda tersebut, juga perlu disepakati di masing-masing daerah agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kelompok pemuda yang ada di daerah.
“Jadi memang harus bersepakat kita mau fokus dimana? Apakah kemandirian ekonomi, inovasi dan terobosan, ekonomi kreatif dan lain sebagainya itu harus clear. Di masing-masing daerah perlu disepakati arahnya mau ke mana bersama dengan DPRD, pemerintah daerah, anak-anak muda, pemangku kepentingan anak-anak muda, supaya nanti kelihatan mereka itu mau ke mana?” kata Politisi Fraksi PKS ini.
Ledia juga mengatakan, agar pemberian fasilitas sarana prasarana pemuda juga dibarengi dengan pendampingan agar pemuda dapat mendapat bimbingan, arahan, dan dilatih. Selain itu, pemuda juga perlu memiliki terobosan-terobosan dalam mencari dana terkait dengan kecilnya anggaran bidang kepemudaan.
"Tapi, memang harus ada terobosan-terobosan yang harus mereka lakukan juga, ada banyak anak-anak muda yang tidak tergantung kepada anggaran pemerintah gitu ya, artinya mereka melakukan terobosan-terobosan, menggali lewat sponsorship, menggali lewat CSR dan lain sebagainya, ternyata bisa. Jadi mereka bisa berkembang dengan baik,” ujarnya. (*)