Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PKS Minta Megawati Turun Tangan Akhiri Kisruh di BRIN

image-gnews
Papan nama Gedung BRIN di Jakarta. Foto: Maria Fransisca Lahur
Papan nama Gedung BRIN di Jakarta. Foto: Maria Fransisca Lahur
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Riset DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto meminta Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri turun tangan menyelesaikan kisruh di lembaga itu. Menurut dia, peran Megawati sangat penting untuk mengatasi masalah tersebut.

“Sebagai Ketua Dewan Pengarah, Megawati dapat memberikan arahan yang baik bagi Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko,” kata Mulyanto dalam keterangannya, Selasa, 7 Februari 2023.

Dia mengatakan Megawati perlu mempelajari kondisi objektif BRIN saat ini. Termasuk latar belakang keluarnya rekomendasi Komisi VII DPR RI ihwal usulan mengganti Ketua BRIN Laksana Tri Handoko.“Kini saatnya Ketua Dewan Pengarah BRIN, Ibu Mega mengambil sikap tegas untuk mengusulkan kepada Presiden Jokowi soal penggantian Kepala BRIN,” ujarnya.

Mulyanto menjelaskan, Megawati selaku Ketua Dewan Pengarah punya kewenangan dan kapasitas untuk mengatasi masalah di tubuh BRIN, sehingga tujuan BRIN tetap konsisten sesuai cita-cita awal pembentukannya. Ia mengaku tak ingin BRIN jadi oleng dan terpuruk karena tidak dikelola dan dikonsolidasikan denga baik.

Oleh sebab itu, ia menyarankan Megawati turun tangan dan berdialog dengan para peneliti, perekayasa, para tokoh iptek, serta para sesepuh pembangunan iptek nasional. Tujuannya, kata dia, untuk menyerap aspirasi mereka dari hati ke hati.

Menurut Mulyanto, peran Megawati sangat vital untuk menyelamatkan bangunan riset dan teknologi nasional. Dia menyebut Megawati perlu bergerak secepatnya sebelum terlambat. “Sebelum terlambat dan kadung ambruknya sendi-sendi kelembagaan Iptek tersebut,” kata dia.

PDIP Sebut Masalah BRIN Karena Proporsional Terbuka

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi sorotan terhadap kinerja BRIN yang belakangan ini dicap buruk. Adapun Ketua Dewan Pengarah BRIN adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasto mengatakan Megawati sudah mendengar isu mengenai BRIN itu. Kendati demikian, menurut dia, polemik BRIN muncul akibat Pemilihan Umum yang digelar menggunakan sistem proporsional terbuka. “Iya, sudah (Bu Mega mendengar kabar BRIN). Itu akibat proporsional terbuka,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jumat, 3 Februari 2023.

Adapun salah satu isu yang disoroti dari BRIN adalah anggaran jumbo dalam program Masyarakat Bertanya BRIN Menjawab (MBBM) yang digagas sejak tahun lalu. Program ini dikemas dalam bentuk pelatihan yang disebut-sebut menguntungkan anggota dewan dan konstituennya di daerah pemilihan (dapil). 

 Hasto menjelaskan, sistem proporsional terbuka membuat anggota dewan mendorong program-program di dapil itu. Padahal, kata dia, anggaran BRIN memang terbatas.

Dia menyebut BRIN sedang melakukan proses konsolidasi, membangun ekosistem, dan mendorong kegiatan riset serta inovasi. Bahkan, kata dia, banyak kinerja positif dari BRIN yang belum disampaikan ke publik.

Oleh sebab itu, Hasto mengatakan sudah menugaskan Ketua Fraksi DPR PDIP Utut Adianto serta Sekretaris fraksi Bambang Wuryanto untuk menindaklanjuti hal ini. “Intinya, anggaran BRIN itu harus difokuskan pada membangun ekosistem untuk penelitian. Kalau elektoral itu, nanti yang lain,” kata dia.

Pilihan Editor: Begini Jawaban Laksana soal Desakan Mundur dari Kepala BRIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

49 menit lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

3 jam lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.


Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.


Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

4 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.


PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

13 jam lalu

Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono dan Ketua DPC PKB Kota Depok Faizin. Dok. pribadi
PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.


Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

14 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

15 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

15 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.


Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

20 jam lalu

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: Husen/vel
Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.


Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

22 jam lalu

Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia atau Musyawarah Rakyat Indonesia, Panel Barus (dua dari kiri) menjelaskan rencana pelaksanaan musra, di Kota Solo, Sabtu, 16 Juli 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.