Ketua Tim Anies Baswedan, Sudirman Said, mengaku tidak pernah mendengar adanya perjanjian tersebut. Menurut dia, perjanjian yang ada mengenai pembagian beban biaya kampanye pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI 2017 dengan Sandi. Adapun Anies dan Sandi maju dalam Pilkada sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
“Saya tidak mendengar ada perjanjian. Yang ada adalah perjanjian soal berbagi beban biaya Pilkada dengan Pak Sandi, itu yang saya tahu,” kata Sudirman di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Senin, 30 Januari 2023.
Perjanjian itu, kata Sudirman, juga memuat perjanjian utang piutang antara Anies dan Sandi. Pasalnya, kala itu Anies disebut belum memiliki modal.
“Tapi perjanjian kalau Pilkadanya menang, utang piutang selesai dan dianggap sebagai perjuangan bersama. Saya membaca itu dan pada waktu itu termasuk yang ikut berdiskusi dengan Pak Sandi,” ujarnya.
Sudirman mengatakan tidak pernah ada perjanjian antara Anies dengan Prabowo. Kendati demikian, dia mengatakan pernah membantu Prabowo berbicara kepada Anies mengenai kesediaannya menjadi calon wakil presiden Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2019.
Namun, Said menyebut Anies mengatakan bahwa dirinya bakal berfokus dulu menyelesaikan tugasnya di Jakarta. Oleh sebab itu, Said menyebut Anies absen dalam Pemilhan Presiden 2019.
“Waktu itu wawancara di Mata Najwa dia tidak akan menjadi penghalang Pak Prabowo, akan terus duduk menyelesaikan tugas di Jakarta dan itu sudah ditunaikan. Saya tidak tahu perjanjian apa yang dimaksud Pak Sandi, mudah-mudahan beliau keliru,” kata Sudirman.
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Fadli Zon Pegang Fakta Perjanjian Politik Prabowo dan Anies Baswedan