TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, yang berpasangan dengan Anies Baswedan saat Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI Jakarta 2017 mengungkapkan fakta baru. Sandiaga memberikan posisi Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta 2017 kepada Anies Baswedan, lantaran dia tidak pede alias tidak percaya diri saat itu.
Padahal awalnya, Sandi ditunjuk sebagai Cagub DKI Jakarta oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kala itu. Hal itu diungkapkan Sandi dalam podcast Akbar Faizal Uncensored.
“Masalah itu sempat dibahas dengan Prabowo. Salah satu yang kita flash back pada malam itu, saya bersikeras membawa Pak Anies sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Itu tidak tahu apakah itu keputusan yang tepat atau tidak saat itu,” kata Sandi.
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Fadli Zon Pegang Fakta Perjanjian Politik Prabowo dan Anies Baswedan
Sandi mengatakan, “Saya tidak pede saat itu. Itu keputusan yang saya ambil dan inilah kenyataannya sekarang.”
Sebagai informasi, Sandi dipanggil Prabowo pada Selasa malam, 10 Januari 2023 soal kabar renggangnya hubungannya dengan Partai Gerindra.
Sandi juga dikabarkan renggang dengan Prabowo setelah santer terdengar dia akan pindah partai ke Partai Persatuan Pembangunan atau PPP.
Namun dalam pertemuan dengan Prabowo itu, ada juga pembicaraan soal Pilgub DKI 2017.
Seperti diketahui pada Pilkada DKI itu, Sandiaga Uno dijadikan calon wakil gubernur dan calon gubernurnya saat itu adalah Anies Baswedan. Pasangan ini didukung Gerindra dan PKS. Pasangan Anies-Sandi akhirnya menang.
Berdasarkan perhitungan KPU DKI Jakarta, pasangan Anies dan Sandiaga resmi menang dengan persentase 57,96 persen suara. Sementara pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat memperoleh 42,04 persen suara.
Selanjutnya soal perjanjian politik dengan Anies...