TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E bakal menjalani sidang replik hari ini, Senin, 30 Januari 2023 dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pada sidang nota pembacaan atau pleidoi, Rabu, 25 Januari 2023, Richard Eliezer sempat mengatakan Satya Haprabu, setia kepada negara dan pimpinan. Bagaimana riwayat kata Satya Haprabu?
Kata Satya Haprabu ternyata memiliki sejarah panjang bagi kepolisian Republik Indonesia (Polri). Berdasarkan tulisan yang berjudul “Mengkaji Ulang Doktrin Polisi Republik Indonesia Perspektif Metodologi Sejarah dan Historiografi” dikatakan, Presiden Soekarno pertama kali menyebut kata Satya Haprabu dalam pidatonya saat peletakan batu pertama pembangunan Markas Besar Polri pada 4 Maret 1953.
Dalam kajian yang dikutip dari laman sejarah.upi.edu tanggal 18 Agustus 2017 itu dijelaskan pula Presiden Soekarno mengutip sesanti Mahapatih Gadjah Mada ketika melantik pasukan Bhayangkara: Satya Haprabu (setia kepada pimpinan negara), Hanyaken Musuh (mengenyahkan musuh negara), Gineung Pratidina (bertekad mempertahankan negara), dan Tan Satresna (ikhlas dalam bertugas).
Atas dorongan Kepala Kepolisian Negara RI pertama, Jenderal R.S. Soekanto, kepada Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) kemudian dilakukan pengkajian yang hasilnya melahirkan tiga jalan hidup Polri yang diberi nama Tri Brata, yaitu: Satya Haprabu, Gineung Pratidina, dan Tan Satresna.
Doktrin Polri Tri Brata tersebut pada mulanya hanya berlaku terbatas di PTIK. Kemudian Tri Brata resmi menjadi Kode Etik Polri sejak diikrarkan secara resmi oleh Kapolri Jenderal R.S. Soekanto pada upacara peringatan Hari Bhayangkara pertama tanggal 1 Juli 1955 di Lapangan Banteng, Jakarta. Salah satunya adalah Satya Haprabu yang berarti setia kepada negara dan pimpinan.
Kapolri sempat menyebut
Kata Satya Haprabu bukan kali pertama diucapkan oleh Richard Eliezer. Akun Twitter Divisi Humas Polri tertanggal 19 Agustus 2022 silam juga pernah mencuit: “Satya Haprabu kepada pimpinan tertinggi kita. Sehingga kita betul-betul bisa mengawal seluruh kebijakan Pemerintah dan arahan-arahan Presiden terhadap kita.”
Dalam cuitan itu terdapat pula foto Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Listyo Sigit Prabowo lengkap dengan petikan kalimat, ”Jaga marwah dan nama baik institusi, ini bukan masalah pangkat, tapi bagaimana rekan-rekan memposisikan institusi ini di dalam hati sanubari rekan-rekan. Kita menempatkan profesi rekan-rekan sebagai ibadah.”
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Irjen Pol Djoko Poerwanto mengucapkan pula kata Satya Haprabu.
“Untuk menjadi lebih baik, kuncinya adalah Satya Haprabu,” kata Djoko, seperti dikutip dari tribratanews.ntb.polri.go.id, 15 November 2022.
Djoko menjelaskan, Satya Haprabu merupakan salah satu slogan yang ada di Brigade Mobile (Brimob). Slogal ini harus dijalani agar Brimob menjalankan tugas dengan baik dan hadir dalam kondisi apapun.
“Satya Haprabu adalah sikap setia kepada negara dan pimpinan,” jelas orang nomor satu di Polda NTB itu saat perayaan HUT Brimob ke-77 di Mako Brimob Polda NTB, Ampenan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Baca: Mahfud Md Doakan Richard Eliezer Dapat Hukuman Ringan, tapi Ingatkan Tetap Sportif