TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali mengatakan partainya menunggu komitmen dari masing-masing calon mitra koalisi dalam mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Soal penentuan cawapres, dia menyebut jangan sampai dilakukan saat injury time.
"Prinsipnya tidak ada orang yang boleh memaksakan keinginannya," kata Ahmad saat dihubungi pada Ahad, 22 Januari 2022.
Menurut Ahmad, jika sampai tenggat waktu tertentu rencana koalisi dengan Demokrat dan PKS tak juga dilakukan, konsekuensinya Anies tak bisa maju di kontestasi Pilpres 2024. "Kami enggak mau injuriy time, karena itu namanya mengunci."
Sementara itu juru bicara PKS, Muhammad Kholid mengatakan deklarasi dukungan PKS atas pencalonan Anies di Pilpres butuh perhitungan. "Proses sedang berjalan, insya Allah progresnya on the track, perlu kesabaran dan kedisplinan," ujar Kholid saat dihubungi, Ahad, 22 Januari 2023.
Ia menyebutkan PKS akan bergerak seimbang dalam pengajuan deklarasi dukungan. "Kami sih proporsional saja, kami tidak ingin buru-buru, tapi juga tidak ingin terlambat dalam pengambilan keputusan," katanya.
Kholid mengatakan pembahasan di tim kecil koalisi diperkirakan tuntas Januari ini. Rencananya putusan deklarasi akan diputuskan di Februari mendatang. "Kalau pembahasan di tim kecil tuntas Januari ini, ya insya Allah Februari bisa kami ambil keputusan," ujar dia.
Kepala Badan Komunikasi Strategi DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan pembentukan koalisi sedang berproses. "Kami kedepankan rasionalitas, tidak boleh saling memaksa kehendak harus si A dan si B. Kami ingin berlayar dan menang," kata dia.
Baca: AHY Diusulkan sebagai Cawapres Anies, Andi Arief: Ada Daya Dorong untuk Menang
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.