Dua pekan lalu, KKB melakukan penyerangan terhadap pos militer dan warga sipil pekerja jalan di Kabupaten Maybrat, Papua Bart Daya. Setelah itu sebuah video berisi tayangan bahwa kelompok bersenjata mengklaim telah empat hari menduduki Distrik Kumerkek yang merupakan ibu kota Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
"Malam ini kami berhasil memasuki ibu kota kabupaten Maybrat. Kami sudah 4 hari menguasai daerah ini," kata kelompok ini dalam video yang beredar.
Mereka juga menyatakan perayaan Natal di sana tak akan berjalan dengan damai, pasalnya selama ini daerah tersebut telah mereka tetapkan sebagai wilayah perang. Mereka juga menyebut warga Maybrat telah ramai-ramai mengungsi.
Kapolda Papua Barat Irjen Daniel TM Silitonga menyatakan pihaknya memberlakukan status siaga satu di kawasan tersebut. Dia menyatakan telah mengantongi daftar orang yang melakukan penyerangan dan kini telah diburu.
"Kami siaga satu hadapi KKB di Maybrat. Intinya penjahat itu harus ditangkap hidup atau mati," kata Daniel di Manokwari pada Rabu, 28 Desember 2022
Daniel pun membantah klaim KKB telah menguasai distrik Kmurkek. Dia menyatakan pihaknya bersama TNI terus melakukan patroli rutin untuk memastikan keamanan di wilayah itu secara menyeluruh.
155 warga Oksibil mengungsi akibat gangguan KKB
Kemarin, sebanyak 155 warga di kawasan Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, mengungsi akibat gangguan dari KKB. Mereka hijrah ke Sentani menggunakan pesawat militer dan pesawat carteran.
Erlina, salah satu pengungsi mengaku terpaksa mengungsi karena ketakutan selalu mendengar tembakan setiap malam.
"Setiap malam saya mengungsi ke Mapolres Pegunungan Bintang di Oksibil dan tidak berani di rumah karena KKB setiap malam sering melintas di sekitar rumah," kata perempuan yang telah dua tahun menetap di Oksibil tersebut.
Situasi keamanan di Papua menjadi sorotan sejak beberapa bulan terakhir. Pada awal tahun ini, KKB disebut melakukan pembakaran Kantor Disdukcapil Kabupten Pegunungan Bintang dan menembak pesawat milik maskapai Ikairos.