TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Papua Barat pada Selasa, 10 Januari 2023. Dalam pertemuan dengan masyarakat dan mahasiswa di Kodim Kasuari, seorang mahasiswi bertanya kepada keduanya soal jaminan keamanan bagi warga Kabupaten Maybrat Papua Barat Daya yang masih bertahan di lokasi pengungsian.
"Saya ingin meminta tanggapan bapak tentang nasib masyarakat Distrik Aifat Timur Maybrat yang masih bertahan di lokasi pengungsian sejak 2021 hingga saat ini," kata Yuliance Fanataf yang merupakan Presiden Mahasiswa Universitas Papua ini.
Ia juga berharap kehadiran Panglima TNI-Kapolri bisa memberikan perhatian khusus bersama Pemda setempat untuk memberikan jaminan keamanan bagi warga Maybrat dari berbagai teror kelompok yang berbeda ideologi.
Baca juga: Siaga Satu Hadapi KKB di Maybrat, Kapolda Papua Barat: Penjahat Itu Harus Ditangkap Hidup atau Mati
"Saya berharap, kehadiran bapak-bapak di wilayah Papua Barat ini bisa memberikan kepastian bersama Pemda setempat untuk kepulangan para pengungsi ke kampung halamannya untuk beraktivitas seperti biasa tanpa rasa takut dengan gangguan dari sisi mana pun," ujarnya.
Menjawab pertanyaan tersebut, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengakui belum menerima laporan terkait kondisi masyarakat di wilayah Kabupaten Maybrat di lokasi pengungsian.
"Terkait itu, saya belum mendapatkan laporannya, tetapi kalau memang benar saya harap Pangdam Kasuari bersama Kapolda Papua Barat agar segera membantu kepulangan masyarakat Maybrat dari lokasi pengungsian dengan aman," ujar Yudo.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memerintahkan Kapolda Papua Barat Irjen Daniel TM Silitonga untuk memastikan kondisi keamanan para pengungsi Maybrat untuk dikembalikan ke daerah asalnya masing-masing.
"Saya minta tolong Kapolda untuk memastikan kesiapan anggota untuk memulangkan para pengungsi Maybrat. Jika butuh tambahan, silahkan lapor ke Asisten Operasi (Asops) agar kita kirim tambahan pasukan dari pusat, sehingga masyarakat bisa kembali ke kampung halaman mereka," ujar Kapolri.
Diketahui, sebagian masyarakat Aifat Timur mengungsi setelah wilayah itu menjadi salah satu basis kelompok kriminal bersenjata (KKB) pascapenyerangan pos persiapan Koramil (Posramil) di Kampung Kisor yang menewaskan empat personel TNI AD pada 2 September 2021.
Baca juga: 6 Tersangka Penyerangan Pos Koramil di Maybrat Akan Jalani Sidang di Makassar