TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menargetkan menang tiga kali berturut-turut atau hattrick. Istilah hattrick pertama muncul dalam pidato Megawati Soekanoputri usai terpilih kembali menjadi ketua umum PDIP 2019-2024.
"Kalau dibilang hattrick, saya berharap. Saya harap itu benar-benar terjadi," ucap Megawati di arena Kongres PDIP ke-V, Denpasar, Bali, Kamis, 8 Agustus 2019.
Pada momentum perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto juga menggunakan istilah hattrick. Hasto mengajak para kader dan simpatisan partainya untuk berjuang keras memenangkan Pemilu 2024, mencetak hattrick pemilu.
Baca juga: HUT PDIP Dinilai Jadi Momentum Tepat untuk Megawati Umumkan Capres
“Marilah kita jalankan tugas sejarah bangsa. Kita berjuang untuk memenangkan Pemilu 2024, menang tiga kali berturut-turut melalui kerja di bawah; kerja di tengah rakyat,” kata Hasto dalam pidotanya saat upacara perayaan HUT RI, Rabu, 17 Agustus 2022.
Kemudian ada kader PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggunakan istilah hattrick. Ganjar menyatakan optimistis PDIP bisa menang total pada Pemilu 2024 dan akan mendapat kemenangan yang ketiga. "Merah total, menang total, dan hattrick-nya akan bisa berjalan," ujarnya.
Belakangan, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan tidak ada kader yang bersinar sendiri di partainya demi hattrick memenangkan Pemilu 2024. Arahan ini disampaikan Puan dalam acara Bimbingan Teknis anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota Fraksi PDIP di Jakarta, Senin, 9 Januari 2023.
Keinginan PDIP ingin memenangkan pemilu untuk ketiga kalinya (hattrick) pada 2024 memang beralasan. PDIP berhasil menjadi peraih suara terbanyak pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Berikut deretan faktanya.
Perbandingan Suara 2019 dan 2014
PDIP mampu mempertahankan gelarnya sebagai pemenang pemilu selama dua periode berturut-turut, Pileg 2019 dengan 2014. Pada Pileg 2019, PDI-P meraih 27.053.961 atau 19,33 persen suara. Suara PDI-P naik dari perolehan pada 2014, yaitu sebesar 23.681.471 atau 18,95 persen suara.
Ada kesamaan dalam hasil Pileg 2019 dengan 2014. Tiga partai yang menempati urutan tiga besar masih sama yaitu PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar.
Sementara perubahan terjadi pada urutan kedua dan ketiga. Partai Gerindra ditetapkan sebagai runner up dalam kontestasi Pileg 2019 dengan perolehan suara 17.594.839 atau 12,57 persen suara. Peringkat Gerindra naik satu tingkat dari hasil Pileg 2014 yang menempatkannya pada urutan ketiga. Pada 2014, Gerindra mendapatkan 14.760.371 atau 11,81 persen suara.
Sementara, Partai Golkar justru turun dari urutan kedua menjadi ketiga. Perolehan suaranya pada Pileg 2019 ini sebesar 17.229.789 atau 12,31 persen suara. Pada Pileg 2014, Partai Golkar mendapatkan 18.432.312 atau 14,75 persen suara.
Berikut ini adalah perolehan suara 9 partai politik pada tahun 2014 dan 2019 diurutkan berdasarkan suara tertinggi ke terendah:
Pemilu Legislatif 2014
- PDIP 23.681.471 (18,95%)
- Golkar 18.432.312 (14,75%)
- Gerindra 14.760.371 (11,81%)
- Partai Demokrat 12.728.913 (10,9%)
- PKB 11.298.950 (9,04%)
- PAN 9.481.621 (7,59%)
- PKS 8.480.204 (6,79%)
- Nasdem 8.402.812 (6,72%)
- PPP 8.157.488 (6,53%)
Pemilu Legislatif 2019
- PDIP 27.053.961 (19,33 persen)
- Gerindra 17.594.839 (12,57 persen)
- Golkar 17.229.789 (12,31 persen)
- PKB 13.570.097 (9,69 persen)
- Nasdem 12.661.792 (9,05 persen)
- PKS 11.493.663 (8,21 persen)
- Demokrat 10.876.507 (7,77 persen)
- PAN 9.572.623 (6,84 persen)
- PPP 6.323.147 (4,52 persen)
Baca juga: Sederet Menteri Hadiri Acara HUT PDIP ke-50: Mahfud MD hingga Retno Marsudi