TEMPO.CO, Semarang - Banjir Semarang yang terjadi sejak Sabtu kemarin, 31 Desember 2022, masih belum surut. Beberapa wilayah di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut masih dilanda banjir cukup dalam.
Salah satu titik terparah banjir di Kota Semarang adalah Jalan Kaligawe. Hanya kendaraan besar seperti truk yang bisa melewati jalan penghubung antara Kota Semarang dengan Kabupaten Demak tersebut. Hanya truk pengangkut bahan bakar minyak dan kontainer yang memaksa melintas.
Namun, beberapa truk justru mogok ketika menerjang banjir di Jalan Kaligawe. Ada lima truk yang berhenti di tengah genangan banjir di sekitar fly over Kaligawe. Kemudian dua bus berukuran besar juga mengalami nasib serupa.
Angkutan umum yang biasa melayani masyarakat di jalur tersebut berhenti beroperasi sejak banjir melanda.Termasuk Bus Rapid Transit Trans Semarang tak beroperasi. Warga yang melintas menumpang truk atau berjalan menerjang banjir dengan kedalaman mencapai satu meter.
Warga juga bisa memanfaatkan layanan perahu karet dari para relawan. Seperti Sabrina yang hendak pulang dari Rumah Sakit Sultan Agung menuju arah kota. "Tadi pagi berangkat juga naik perahu," katanya.
Dia bersama warga lain naik perahu karet menembus banjir sampai lokasi yang kering. Jarak antara Rumah Sakit Sultan Agung hingga titik yang tak terendam banjir sejauh dua kilometer.
Sejak pagi para relawan telah bolak-balik mengantarkan warga yang hendak menuju RS Sultan Agung dan sekitarnya. Mereka juga mengantarkan warga yang hendak berobat ke rumah sakit tersebut. "Kami bawa dua perahu karet," ujar Subkhi, relawan Forum Komunikasi Aktivis Masjid SAR.
Baca: Semarang Banjir, 12 Perjalanan Kereta Terganggu hingga Ganjar Minta BMKG Rekayasa Cuaca
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.