"

Berkaca Bencana Alam Sepanjang 2022, Akademisi Geologi Unpad: Kemampuan Mitigasi Bencana Perlu Ditingkatkan

Warga melihat Gunung Semeru yang mengeluarkan material vulkanis dari Desa Sumberwuluh,Lumajang, Jawa Timur, Senin 5 Desember 2022. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di radius 15 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Warga melihat Gunung Semeru yang mengeluarkan material vulkanis dari Desa Sumberwuluh,Lumajang, Jawa Timur, Senin 5 Desember 2022. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di radius 15 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang tahun 2022, Indonesia tak lepas dari berbagai bencana alam. "Sebagai negara yang sering menjadi langganan bencana alam, upaya mitigasi di Indonesia masih tergolong rendah," kata Mohammad Sapari Dwi Hadian, akademisi  Fakultas Teknik Geologi (FTG) Universitas Padjadjaran (Unpad). Tidak semua masyarakat di seluruh daerah nusantara paham dengan apa yang harus dilakukan ketika dihadapkan pada situasi bencana.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat diperhatikan sebagai upaya persiapan dan pengurangan dampak jika terjadi bencana menurut Mohammad Sapari Dwi Hadian manajer riset dan inovasi di Fakultas Teknik Geologi Unpad kepada Tempo.co.

1.    Mengenali tipe wilayah dan waktu rawan

Dalam wawancara Kamis, 29 Desember 2022, Sapari menyebutkan bahwa mengetahui karakteristik wilayah tempat tinggal beserta ancaman bencananya sangat penting untuk dilakukan. “Misalnya di Bandung, tipe bencana apa saja sih yang akan terjadi? Kita harus paham seperti itu,” kata dia.

Selain wilayah, waktu rawan bencana seperti akhir tahun saat cuaca ekstrem mulai melanda Indonesia juga perlu diwaspadai. Jika sudah bisa mengenali wilayah dan potensi bencananya, maka antisipasi mitigasi dan penanganan pasca bencana pun dapat lebih mudah dilakukan.

2.    Penetapan aturan tentang karakteristik bangunan 

Menurut Manajer Riset dan Inovasi FTG Unpad tersebut, mendirikan bangunan yang kuat adalah salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi bahaya akibat bencana. Ketika terjadi bencana seperti gempa bumi, tsunami, banjir bandang, dan lainnya, bangunan yang tidak kokoh akan runtuh da nada kemungkinan menimpa korban. 

“Perlu digarisbawahi bahwa earthquake doesn't kill people, faulty buildings do. Jadi intinya gempa bumi itu tidak akan membunuh. Tapi yang akan membunuh itu adalah bangunan yang rubuh,” ujar Sapari.

Untuk mengurangi efek buruk yang mungkin ditimbulkan, maka diperlukan ketetapan mengenai karakteristik bangunan yang saklek, setidaknya dalam peraturan lokal daerah.

3.    Simulasi bencana

Meskipun telah ada pendidikan siaga bencana sejak lama, tetapi belum ada yang mewajibkan kegiatan simulasi bencana. Sapari berharap sosialisasi kebencanaan tidak hanya berbentuk imbauan, tetapi juga simulasi. 

“Misalnya sekolah wajib melakukan simulasi. Yang ada sekarang hanya imbauan saja, hanya dari surat edaran menteri atau pejabat lainnya. Mungkin di beberapa tempat (simulasi kebencanaan) sudah dilakukan, tapi belum menyeluruh di seluruh Indonesia,” tuturnya. 

4.    Peta mitigasi

Melihat gempa Cianjur pada akhir November lalu, Sapari berharap Indonesia memiliki peta sebaran bencana yang terjadi dari tahun ke tahun di seluruh daerah. Hal ini ditujukan agar kewaspadaan terhadap bencana dan upaya mitigasi bisa disiapkan dengan baik.

“Perlu adanya peta mitigasi yang dibutuhkan apabila terjadi bencana. (jika terjadi suatu bencana) SOP apa sih yang perlu dilakukan?”

Selain itu, diperlukan juga peta mengenai daerah mana saja yang berpotensi terjadi suatu bencana, lalu bagaimana cara dan jalur evakuasi korban serta regu penyelamat.

5.    Peninggalan bencana sebagai pembelajaran

Adanya peninggalan seperti Museum Gunung Api Merapi menurut Sapari sangatlah diperlukan. Selain untuk mengenang kejadian bencana, peninggalan ini juga dapat dijadikan sumber pembelajaran tentang apa saja yang terjadi saat bencana, bagaimana dampaknya, serta upaya yang harus dilakukan ketika dihadapkan pada kejadian serupa.

Menurut Sapari, gempa di Cianjur serta bencana-bencana lainnya juga perlu dibuat yang serupa dengan museum, tidak perlu museum, cukup sesuatu yang dapat mengingatkan dan memberi pelajaran. 

6.    Penggalakkan mitigasi bencana

Aturan dan upaya mitigasi bencana yang sudah ada perlu disosialisasikan lebih lanjut kepada masyarakat dan pemangku kepentingan. Jika mitigasi dapat diajarkan dengan baik, maka ini akan berdampak pada kebijakan yang lebih produktif terhadap kegiatan mitigasi bencana. 

7.    Implementasi Mitigasi 

Menurut Sapari, mitigasi bencana harus diimplementasikan secara program dan kegiatan masyarakat sehari-hari. “Masyarakat harus dibiasakan dengan mitigasi bencana, contohnya adalah hidup teratur dan terukur seperti mengenakan pakaian yang safety saat bekerja,” ujar Sapari.

Implementasi ini kemudian dapat dijadikan bagian dari gaya hidup dan perilaku, sehingga pencegahan dan pengurangan bahaya akan lebih baik. 

Unpad, menurut Sapari telah mengadakan upaya sosialisasi mengenai mitigasi bencana, baik secara langsung maupun tidak langsung. Upaya secara langsung dilakukan dengan kegiatan seperti melakukan pendekatan kepada stakeholder pemerintah daerah melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah diadakan di sekitar lokasi yang pernah terjadi bencana seperti Sukabumi, Ciamis, dan Pangandaran.

Sedangkan upaya tidak langsung yang telah dilakukan akademisi dan mahasiswa Unpad antara lain melakukan riset kebencanaan dan mempublikasikannya, kuliah lapangan, membuat literatur digital, serta sosialisasi melalui media sosial.

PUTRI SAFIRA PITALOKA 

Baca juga: Ahli Geomorfologi UGM: Perhatikan Potensi Bencana Akhir Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Gempa Guncang Afghanistan-Pakistan, Sedikitnya 19 Orang Tewas

2 hari lalu

Warga mencari barang-barang yang bisa diselamatkan di antara reruntuhan rumah yang hancur akibat gempa di Desa Akbar, Provinsi Paktika, Afghanistan, 23 Juni 2022. Ini merupakan gempat paling mematikan di Afghanistan dalam dua dekade. REUTERS
Gempa Guncang Afghanistan-Pakistan, Sedikitnya 19 Orang Tewas

Gempa dirasakan di area seluas lebih dari 1.000 kilometer oleh sekitar 285 juta orang di Pakistan, India, Uzbekistan, Tajikistan, Afghanistan


Gempa Menengah Guncang Lembata NTT, Akibat Aktivitas Intraslab

2 hari lalu

Gempa mengguncang Lembata, NTT, pada 23 Maret 2023. (BMKG)
Gempa Menengah Guncang Lembata NTT, Akibat Aktivitas Intraslab

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intraslab.


Gempa Dahsyat Guncang Afghanistan, Pakistan, India

3 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Dahsyat Guncang Afghanistan, Pakistan, India

Gempa berkekuatan M 6,5 melanda daerah-daerah di Afghanistan dan Pakistan, hingga Ibu Kota India. Setidaknya 2 orang tewas.


BMKG: Gempa M4,4 Getarkan Sukabumi sampai Tasikmalaya Pagi Ini

3 hari lalu

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
BMKG: Gempa M4,4 Getarkan Sukabumi sampai Tasikmalaya Pagi Ini

Gempa terkini mengguncang wilayah Sukabumi dan sekitarnya pada Rabu pagi, 22 Maret 2023.


Gempa 6,8 Magnitudo Mengguncang Ekuador, 16 Orang Tewas

6 hari lalu

Sebuah bangunan hotel hancur akibat diguncang gempa berkekuatan 5,8 SR di Atacames, 19 Desember 2016. Gempa yang melanda wilayah pantai pasifik Ekuador tersebut diikuti dengan 37 gempa susulan. REUTERS/Ricardo Landeta
Gempa 6,8 Magnitudo Mengguncang Ekuador, 16 Orang Tewas

Gempa bumi yang mengguncang Ekuador menyebabkan 16 orang tewas. Bandara masih beroperasi.


BMKG: Gempa M5,0 di Selatan Jawa Malam Ini tak Picu Tsunami

7 hari lalu

Ilustrasi gempa. abcnews.com
BMKG: Gempa M5,0 di Selatan Jawa Malam Ini tak Picu Tsunami

BMKG memperbarui kekuatan gempa yang semula diinfokan Magnitudo 5,2 menjadi M5,0


CekFakta #200 Mengapa Hoaks Merajalela Saat Bencana Alam Melanda?

7 hari lalu

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
CekFakta #200 Mengapa Hoaks Merajalela Saat Bencana Alam Melanda?

Seperti apa dan mengapa aktor jahat memproduksi hoaks di tengah nestapa korban bencana alam?


Gempa M5,2 Yogyakarta Malam Ini Kejutkan Warga

7 hari lalu

Titik pusat gempa Kulonprogo, Yogyakarta. FOTO/twitter/bmkg
Gempa M5,2 Yogyakarta Malam Ini Kejutkan Warga

Gempa tidak berpotensi tsunami


Respons Ridwan Kamil Terhadap Kritik Guru yang Dipecat, Pakar Komunikasi Unpad: Sangat Reaktif dan Tidak Perlu

8 hari lalu

Ridwan Kamil Memberikan Pidato di DPP Golkar, 13 Maret 2023. Istimewa
Respons Ridwan Kamil Terhadap Kritik Guru yang Dipecat, Pakar Komunikasi Unpad: Sangat Reaktif dan Tidak Perlu

Gara-gara kata 'maneh' Sabil kepada Ridwan Kamil, guru honorer ini dipecat. Pakar komunikasi Unpad sayangkan respons Kang Emil yang reaktif.


Direncanakan 40 Tahun Lalu, Unpad Mau Bangun Rumah Sakit Berbiaya Rp 110 Miliar

8 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Direncanakan 40 Tahun Lalu, Unpad Mau Bangun Rumah Sakit Berbiaya Rp 110 Miliar

Universitas Padjadjaran (Unpad) membangun rumah sakit yang ditargetkan rampung pada akhir 2023.