Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

Reporter

Editor

Nurhadi

Putra Mahkota Keraton Surakarta, KGPH Purboyo memberikan tanggapan terkait permasalahan yang terjadi di Keraton Surakarta, Jumat, 23 Desember 2022 malam. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Putra Mahkota Keraton Surakarta, KGPH Purboyo memberikan tanggapan terkait permasalahan yang terjadi di Keraton Surakarta, Jumat, 23 Desember 2022 malam. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik Keraton Surakarta sampai sekarang seolah tak berujung. Hampir setiap tahun selalu muncul berita tentang konflik internal antara dua kubu di keraton yang sudah ada sejak 1745 masehi itu. 

Disadur dari buku Di Balik Suksesi Keraton Surakarta Hadiningrat (2004), sejarah awal konflik internal Keraton Surakarta akibat perebutan tahta raja antara Hangabehi dan Tedjowulan (raja kembar). Keduanya sama-sama mengklaim sebagai pengganti Raja Paku Buwono XII (PB XII) yang meninggal pada 12 Juni 2004 setelah berkuasa selama 59 tahun. 

Dalam tradisi kerajaan Jawa, pengganti raja yang meninggal berasal dari anak laki-laki tertua dari permaisuri. Sementara mendiang Paku Buwono XII tidak mengangkat seorang permaisuri. Berawal dari inilah konflik perebutan tahta Keraton Surakarta antara Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi dan KGPH Tedjowulan yang lahir dari ibu yang berbeda ini dimulai. 

KGPH Hangabehi mengklaim berhak mewarisi tahta Keraton Surakarta karena mengaku menerima surat wasiat absah dari Raja PB XII. Proses penyerahan surat wasiat itu terjadi sebelum raja meninggal pada Kamis, 3 Juni 2004, saat tetirah di Tawangmangu. 

Menindaklanjuti keabsahan surat wasiat tersebut, Kapolwil Surakarta saat itu, Kombes H. Abdul Madjid, mengatakan, hasil uji laboratorium forensik Polda Jawa Tengah terhadap cap jempol Paku Buwono XII yang ditulis KP Edi Wirabumi identik dengan sidik jari PB XII. 

Merespons hasil tersebut, pihak KGPH Tedjowulan mempertanyakan dan mempermasalahkan keabsahan Surat Wasiat Tawangmangu tersebut. Tedjowulan menilai, surat wasiat tersebut janggal. Karena itu, dia meminta aparat kepolisian untuk memeriksa ulang keaslian surat wasiat tersebut. 

Menurut penasehat hukum PB XIII Tedjowulan, Hari Susilo, sebagaimana lazimnya surat wasiat, wasiat Tawangmangu itu seharusnya diketahui oleh semua putra-putri Sinuhun PB XII yang berjumlah 35 orang. 

“Tapi kenyataannya hanya diketahui oleh segelintir putra-putri PB XII dari pihak KGPH Hangabehi. Karena tidak diketahui oleh semua ahli waris, maka wasiat Tawangmangu itu tidak sah,’’ ujar Hari, Kamis, 18 November 2004. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Hari, dalam surat wasiat itu sama sekali tidak ada klausul yang menegaskan penunjukkan Hangabehi sebagai pengganti PB XII. Padahal, jika seseorang yang hendak meninggal dunia akan mewasiatkan sesuatu, maka itu harus diumumkan secara terbuka kepada seluruh ahli warisnya. “Jadi, semua ahli waris harus tahu secara resmi dan terbuka,” katanya.

Puncaknya pada Agustus 2004, kubu Tedjowulan mengukuhkan perwira TNI AD tersebut sebagai PB XIII. Penobatan Tedjowulan dilakukan di Ndalem Sasana Purnama, Kota Barat Mangkubumen. Lokasinya berada sekitar enam kilometer dari kompleks Keraton Surakarta. 

Alasan pengukuhan dilakukan di luar keraton lantaran pada hari yang sama Kubu KGPH Hangabehi menggembok pintu gerbang keraton. Pun sebulan kemudian melakukan tindakan sama yaitu melantik KGPH Hangabehi juga sebagai PB XII. Adanya pelantikan KGPH Hangabehi dan Tedjowulan dalam waktu dan tempat yang berbeda menyebabkan adanya anggapan adanya raja kembar di Surakarta. 

Daftar panjang konflik antara raja kembar itu masih berlanjut hingga sampai sekarang. Terbaru, pada Jumat, 23 Desember 2022, sekitar pukul 21.00 WIB, kedua kubu saling bentrok. Dari insiden tersebut, dua orang cucu Pakubuwono XIII diduga mengalami penganiayaan, yakni Bendara Raden Mas (BRM) Yudhistira dan BRM Soeryo Mulyo. 

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Konflik Keraton Surakarta, Putra Mahkota Angkat Bicara Soal Konflik Internal

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


DKI Enggan Komentari Dugaan Konflik Internal hingga Proyek Mangkrak Ancol

11 jam lalu

Kepala Badan Pembinaan (BP) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 6 Juni 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DKI Enggan Komentari Dugaan Konflik Internal hingga Proyek Mangkrak Ancol

BP BUMD DKI enggan mengomentari dugaan konflik internal hingga proyek mangkrak Ancol. Masalah ini dibongkar eks Komisaris Utama dan Independen Ancol.


Presiden Belarus Sebut Konflik Ukraina Sudah Lama Terjadi

4 hari lalu

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengadakan konferensi pers di Minsk, Belarus 9 Agustus 2021. [Pavel Orlovsky/BelTA/Handout via REUTERS]
Presiden Belarus Sebut Konflik Ukraina Sudah Lama Terjadi

Presiden Belarus mengungkap kalau konflik di Ukraina sudah lama dimulai bahkan sebelum kudeta pertama terjadi pada 2014.


Cek Perilaku Berikut, Sudah Waktunya Anda Meninggalkan Pasangan

8 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar/berpisah. Shutterstock
Cek Perilaku Berikut, Sudah Waktunya Anda Meninggalkan Pasangan

Banyak tanda yang menunjukkan hubungan dengan pasangan sedang menuju ke arah perceraian dan akan segera berakhir. Berikut empat tandanya.


Arab Saudi dan Amerika Serikat Minta Gencatan Senjata di Sudan Diperpanjang

8 hari lalu

Asap membubung di dekat masjid setelah pemboman udara di Khartoum Utara, Sudan, 1 Mei. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Arab Saudi dan Amerika Serikat Minta Gencatan Senjata di Sudan Diperpanjang

Angkatan Darat Sudan dan RSF sama-sama terbuka untuk kemungkinan perpanjangan gencatan senjata.


CSIS Kritik ASEAN agar Berbenah untuk Hadapi Ketegangan Amerika dan Cina di Indo-Pasifik

21 hari lalu

Logo ASEAN. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
CSIS Kritik ASEAN agar Berbenah untuk Hadapi Ketegangan Amerika dan Cina di Indo-Pasifik

ASEAN dianggap tidak terlalu peka dengan dinamika global yang bisa berpengaruh terhadap kawasan karena memiliki keterbatasan institusional.


Suara Hati Putri Nikita Mirzani yang Merasa Lelah dan Pilih bersama Antonio Dedola

25 hari lalu

Nikita Mirzani mengungkapkan sudah menikahi kekasihnya, Antonio Dedola pada Januari lalu. Foto: Instagram Nikita.
Suara Hati Putri Nikita Mirzani yang Merasa Lelah dan Pilih bersama Antonio Dedola

Remaja berusia 15 tahun ini mengaku diminta oleh Nikita Mirzani untuk menjelek-jelekan sang ayah sambung, Antonio Dedola di media sosial.


15 Rekomendasi Hotel Murah di Solo untuk Wisatawan, Harga Nyaman di Kantong

29 hari lalu

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan sebelum diperebutkan dalam perayaan Grebeg Maulud di Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, 1 Desember 2017. Keraton menghadirkan sebanyak dua pasang Gunungan laki-laki dan perempuan untuk diperebutkan warga dan abdi dalem. ANTARA
15 Rekomendasi Hotel Murah di Solo untuk Wisatawan, Harga Nyaman di Kantong

Solo menyediakan berbagai macam hotel terjangkau dengan harga bervariasi seperti hotel Keprabon Solo, Sarila Hotel dan lainnya.


40 Ribu Pengungsi Melarikan Diri dari Sudan

37 hari lalu

Kepulan asap mengepul di tengah bentrokan antara paramiliter dan tentara, di Bahri, Khartoum Utara (difilmkan dari Omdurman), Sudan 28 April 2023, di layar ini diambil dari video media sosial.  Video Diperoleh oleh REUTERS
40 Ribu Pengungsi Melarikan Diri dari Sudan

PBB mencatat sebanyak 40 ribu pengungsi keluar dari Sudan demi menyelamatkan diri.


Keraton Surakarta Gelar Grebeg Pasa Ahad Pagi, Gunungan Bakal Diarak sampai di Masjid Agung

45 hari lalu

Sejumlah abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan jaler saat acara Grebeg Besar di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 10 Juli 2022. ANTARA/Maulana Surya
Keraton Surakarta Gelar Grebeg Pasa Ahad Pagi, Gunungan Bakal Diarak sampai di Masjid Agung

Grebeg Pasa akan diikuti sekitar 400 orang termasuk para abdi dalem Keraton Surakarta yang mengarak gunungan dari halaman Keraton sampai Masjid Agung.


14 Tempat Wisata Solo yang Masih Hits Mulai Dari Candi hingga Keraton

45 hari lalu

Warga dan sejumlah abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berebut gunungan estri saat acara Grebeg Besar di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 10 Juli 2022. Acara tradisi Grebeg Besar yang digelar keraton setempat setiap tahun tersebut untuk memeriahkan momen Idul Adha. ANTARA/Maulana Surya
14 Tempat Wisata Solo yang Masih Hits Mulai Dari Candi hingga Keraton

Solo selain terkenal dengan batiknya ternyata juga memiliki tempat wisata menarik untuk dikunjungi, berikut daftarnya.