Surya Paloh tak permasalahkan jika NasDem didepak dari kabinet
Pada Oktober lalu saat PDIP mendesak Jokowi mengeluarkan NasDem dari kabinet, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak mempermasalahkan. Ia akan dihormati jika memang Presiden akan mengeluarkan NasDem dari Kabinet Indonesia Maju.
"Saya pikir bahwa semuanya itukan hak bapak Presiden ya. Jadi, sekali lagi kita konsisten di sana. Apa saja kebijakan yang dianggap tepat oleh Presiden ya kita akan pasti menghormati," kata Surya Paloh di Wisma Nusantara Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2022.
Menurut Surya, jika memang terjadi reshuffle partainya masih mempertimbangkan untuk menarik dukungan. "Belum tentu. Kenapa harus menarik dukungan udah pasti itu. Bisa iya bisa tidak," ujarnya.
Lebih lanjut, Surya menjelaskan terkait kesiapan menterinya jika akan di-reshuffle. Ia menilai Presiden Jokowi memahami keberadaan partai NasDem di dalam kabinetnya.
"Saya sudah katakan bukan siap atau tidak siap tapi itu hak prerogratif Presiden. Presiden Jokowi yang saya kenal tentu memahami juga apa arti keberadaan Nasdem bersama beliau ya. Kalau dianggap bahwa saya itu tetap masih diperlukan, saya menghargai," jelas Surya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem ini menjelaskan jika memang keberadaan partai NasDem tidak dianggap lagi maka akan menghormati keputusan tersebut. Namun, Surya belum cukup yakin adanya isu itu.
"Kalau dia anggap bahwasannya, ah Nasdem ini ga ada gunanya lagi nih, ya saya suruh minggir aja. Artinya saya cuma hormati itu. Karena saya belum terlalu yakin itu," kata Surya.
Meskipun demikian, Surya tidak begitu menanggapi adanya isu partainya yang dianggap telah melanggar etika politik. Ia mengatakan Presiden Jokowi tidak pernah memberi pernyataan terkait isu itu.
"Nggak pernah saya dengar Pak Presiden menyatakan Nasdem melanggar etika. Kalau Presiden menyatakan Nasdem jelas melanggar etika saya pasti akan datang, ketemu, saya tanya apanya melanggar etika," tutur Surya.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca: Ditanya soal Kemungkinan Reshuffle Kabinet, Ini Kata Jokowi