TEMPO.CO, Jakarta - Polri mengenalkan layanan publik kepada masyarakat yang hadir pada peringatan hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Kementerian/lembaga, BUMN, lembaga pendidikan dan perwakilan daerah peserta pameran diminta panitia untuk menampilan data berkaitan upaya mencegah dan memberantas korupsi yang telah dilakukan di lingkungan instansi masing. Polri pun turut memamerkan upaya melalu both pameran yang digelar pada 9-10 Desember 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan transparansi pelayanan publik merupakan bagian dari upaya pencegahan korupsi. Guna mendukung tranparansi pelayanan kepada masyarakat, Polri telah membuat berbagai aplikasi yang bertujuan mencegah terjadinya pungutan liar (pungli) atau penyimpangan yang dilakukan oleh petugas.
"Untuk itu pada pameran Harkordia 2022 ini Polri mengenalkan berbagai aplikasi kepada masyarakat antara lain Sinar, Signal, ETLE, Dumas Presisi, Yanduan Propam, whisthelblowing Sistem SSDM Polri dan Pelayanan Informasi Publik Divhumas Polri," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 11 Desember 2022.
Dedi mengatakan pameran ini sengaja tidak dibuat formal sebab untuk menyasar kaum milenial. Polri juga banyak membagi-bagikan berbagai merchandise yang telah diberikan tulisan atau label quote antikorupsi.
Namun merchandise itu tidak gratis, Polri mensyaratkan masyarakat yang ingin mendapatkan merchandise tersebut hanya perlu melakukan foto di area booth Polri. Setelahnya, mereka mengunggah di media sosial masing-masing dan mention akun media sosial Divisi humas Polri dan Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
"Sebagai wujud keterbukaan Polri kepada masyarakat, pada pameran tersebut Polri mempersilahkan masyarakat untuk memberikan masukan secara langsung atau melalui kuesioner," ujar Dedi.
Baca: KPK Telisik Pembelian Berbagai Aset oleh Lukas Enembe
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
