TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menentang keras pernyataan Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet yang kembali menghidupkan wacana Presiden Jokowi 3 periode. Menurut Herzaky, usul tersebut melanggar konstitusi dan berasal dari nafsu kekuasaan.
"Ingin terus berkuasa, padahal prestasi cekak, dan rakyat banyak yang makin kesusahan sejak pandemi. Seakan urat malu sudah putus, karena mungkin hidup hanya memikirkan kepentingan pribadi dan golongannya saja," ujar Herzaky dalam keterangannya, Jumat, 9 Desember 2022.
Menurut Herzaky, rakyat saat ini sedang kesusahan akibat dijepit kemiskinan yang tak kunjung turun, banyaknya pengangguran, dan merebaknya pemutusan hubungan kerja. Namun, Herzaky menyebut para elite justru mempertontonkan pelanggaran konstitusi sebagai guyonan.
"Tak ingin meninggalkan gelanggang, padahal tak kunjung bermanfaat untuk rakyat. Tak berprestasi, tapi tak malu meminta perpanjangan waktu. Sudah ditolak keras oleh rakyat, tapi masih terus mencoba dengan segala pembenaran," kata Herzaky.
Minta wacana Presiden tiga periode dihentikan
Lebih lanjut, ia meminta agar para elite politik yang berada di kubu pemerintahan berhenti menghembuskan angin sesat yang dikhawatirkan membuat Presiden Jokowi terjerumus. Menurut Herzaky, lebih baik para elite politik pendukung Jokowi fokus membantu Presiden menyelesaikan berbagai permasalahan negeri ini.
Pernyataan Bamsoet soal Jokowi tiga periode ini disampaikan saat diskusi Proyeksi Ekonomi Politik Nasional, Catatan Tahun Kinerja Pemerintahan Jokowi-Maruf pada Kamis kemarin. Menurut Bamsoet, masyarakat saat ini puas dengan kinerja Jokowi - Ma'ruf Amin.
Klaim Bamsoet ini mengutip hasil survei Poltracking yang menyebut 73,2 persen responden puas dengan kinerja pemerintah. Politikus Partai Golkar itu lantas mempertanyakan apakah kepuasan publik berbanding lurus dengan keinginan agar Jokowi tetap menjabat.
Meski begitu, Bamsoet sadar bahwa isu tiga periode mendapat banyak pertentangan dari banyak pihak. Namun, dia menyebut ada pula masyarakat yang menginginkan agar Jokowi tetap terus menjabat tiga periode.
"Terlepas itu, saya sendiri ingin tau keinginan publik yang sesungguhnya ini apa? Apakah kepuasan ini ada korelasinya dengan keinginan masyarakat beliau tetap memimpin kita dalam masa transisi ini," kata Bamsoet.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca: Saat Bamsoet Tanya Korelasi Kepuasan Publik dan Keinginan Masyarakat Terus Dipimpin Jokowi