Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DVR CCTV di Sekitar Rumah Dinas Ferdy Sambo Disebut Dimatikan Secara Tidak Normal

Editor

Febriyan

image-gnews
Terdakwa dugaan kasus Obstruction of Justice atau penghalangan penyidikan kematian Nofriyansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria bersiap menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 1 Desember 2022. Sidang tersebut beragendakan mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Saksi yang dihadirkan yakni dua anggota Propam Polri bernama Radite Hernawa dan Agus Syariful Hidayat. Selain Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria, Arif Rahman Arifin, Baiquni Wibowo, Irfan Widyanto dan Chuck Putranto juga menjalani persidangan dugaan kasus Obstruction of Justice pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Terdakwa dugaan kasus Obstruction of Justice atau penghalangan penyidikan kematian Nofriyansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria bersiap menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 1 Desember 2022. Sidang tersebut beragendakan mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Saksi yang dihadirkan yakni dua anggota Propam Polri bernama Radite Hernawa dan Agus Syariful Hidayat. Selain Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria, Arif Rahman Arifin, Baiquni Wibowo, Irfan Widyanto dan Chuck Putranto juga menjalani persidangan dugaan kasus Obstruction of Justice pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri Hery Priyanto mengatakan DVR CCTV di sekitar rumah dinas mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan, Irjen Ferdy Sambo, rusak akibat dimatikan secara tidak normal. DVR CCTV itu menyimpan rekaman yang menjadi barang bukti kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua. 

Hery menyatakan hal itu saat menjadi saksi dalam sidang kasus penghalangan penyidikan atau obstruction of justice dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 1 Desember 2022. Dia menyatakan DVR itu dimatikan secara tidak normal atau abnormal shutdown antara 8-13 Juli 2022.

“Kami temukan jejak digital berupa abnormal shutdown. Pada tanggal 13 juli 2022 sebanyak 17 kali, 12 juli 2022 sebanyak 7 kali, 10 juli sebanyak satu kali, dan 8 juli sebanyak satu kali,” kata Hery.

Puslabfor memeriksa DVR CCTV yang sudah dalam kondisi rusak

Puslabfor, menurut Hery, mendapatkan barang bukti satu unit hard disk warna hitam dengan kapasitas 1 Tera Bita, DVR CCTV, dan laptop Microsoft Sureface hitam yang rusak. Adapun DVR yang diperiksa adalah barang bukti yang diserahkan oleh Polres Jakarta Selatan.

Berdasarkan pemeriksaan ahli forensik, menurut Hery, satu unit DVR yang mereka periksa memiliki hard disk yang tak terdeteksi. Puslabfor lantas melakukan pemeriksaan lebih mendalam dan kembali harddisk tersebut tidak dikenali sebagai file sistem atau tidak terdapat file apapun.

Penyebab DVR CCTV rusak

Selanjutnya, Puslabfor menganalisa jejak data pada DVR dengan mengambil sampling dari 8-13 Juli. Hasilnya, mereka menemukan jejak digital berupa abnormal shutdown atau dimatikan secara tidak wajar sebanyak 26 kali.

Hery mengatakan tindakan abnormal dari hasil analisa jejak data,  ternyata DVR dimatikan secara tidak normal. Apabila dimatikan secara normal, menurut dia, maka akan ada jejak penghidupan dan pematian DVR tersebut. Sedangkan, jika menemukan log file abnormal shutdown maka ada upaya mematikan secara paksa atau tidak prosedural, seperti mati listrik atau dicabut.

“Efeknya bisa berpengaruh kepada sistem penyimpanan yang ada di DVR tersebut,” kata Hery.

“Hilang?” tanya Hakim Ketua Ahmad Suhel.

“Bisa Yang Mulia, atau tidak terdeketsi. Karena ketika DVR kita nyalakan seperti sebuah komputer, memiliki sistem harddisk yang mana merekam kegiatan ketika berputar. Ketika kita matikan secara tidak normal, mati paksa, maka akan terkunci. Namun ada beberapa kali, dua kali sampai tiga kali, maka akan timbul dari beberapa kasus harddisk tersebut tidak terbaca dan akan rusak. Harddisk tersebut akan rusak di dalamnya,” tutur Hery.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hery mengatakan dia menjadi anggota Puslabfor Polri sejak 2005. Keahliannya merupakan Digital Forensik dan Komputer Forensik. Ia mengaku mengenal Hendra Kurniawan sebelumnya.

Hery mengatakan ia pernah menjadi saksi ahli di sidang Djoko Tjandra dan Muhammad Kace. Dalam perkara obstruction of justice kasus Brigadir J, ia ditugaskan untuk memeriksa barang bukti digital. 

“Berdasarkan nota dinas Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, saya ditugaskan untuk pemeriksaan barang bukti digital dalam kasus pembunuhan Brigadir J,” kata Hery.

Perusakan DVR CCTV dan dakwaan obstruction of justice

Rekaman dalam DVR CCTV itu dianggap penting dalam membongkar kejanggalan kematian Brigadir Yosua. Hendra Kurniawan dan para tersangka kasus obstruction of justice lainnya didakwa menghilangkan rekaman tersebut. 

Dalam dakwaan jaksa, Hendra cs menghilangkan rekaman itu atas perintah Ferdy Sambo. Hal itu berawal ketika Hendra mendapatkan perintah dari Sambo untuk melihat seluruh rekaman CCTV di sekitar rumah dinasnya yang menjadi lokasi pembunuhan Brigadir Yosua. 

Hendra lantas meneruskan perintah itu kepada Agus Nurpatria yang kemudian mencopot DVR CCTV itu dari pos satpam di Komplek Polri Duren Tiga bersama Irfan Widyanto.

Setelah dicopot, Agus menyerahkan DVR CCTV itu kepada Arif Rahman Hakim untuk diperiksa. Berdasarkan pemeriksaan Arif itulah diketahui bahwa cerita Sambo bohong. Pasalnya, menurut Arif yang menonton rekaman itu bersama Chuck Putranto dan Baiquni Wibowo, Yosua tampak masih hidup saat Sambo tiba di sana. Padahal, Sambo sebelumnya menceritakan dirinya tiba saat Yosua telah tewas akibat tembak menembak dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu.

Arif pun melaporkan hal itu kepada Ferdy Sambo dengan ditemani oleh Hendra Kurniawan. Namun Sambo justru memerintahkan Arif untuk menghapus rekaman tersebut. Arif, menurut dakwaan jaksa, mematahkan laptop milik Baiquni Wibowo yang digunakan untuk menyimpan rekaman tersebut. Akan tetapi, Baiquni sempat menyalin rekaman itu dalam sebuah flashdisk yang kemudian ditemukan oleh Timsus Polri. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

11 jam lalu

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat ditemui di Jakarta, Sabtu 27 April 2024. ANTARA/Ilham Kausar
Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.


Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

14 jam lalu

Ilustrasi Garis Polisi (REUTERS/Sergio Flores)
Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.


Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

20 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi (tengah) bersama Wadirreskrimsus AKBP Hendri Umar (kiri) dan Kanit 2 Subdit Siber AKP Charles Bagaisar (kanan) saat konferensi pers di Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 26 April 2024. Penyidik Polda Metro Jaya menangkap tersangka berinisial EP (40), BYP (37), DA (24), dan TA (41) terkait perjudian online. Keempat orang tersebut merupakan admin dari channel YouTube Bos Zaki @dzakki594. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.


Cara Mudah Membuat Ponsel Pintar Lama Menjadi CCTV

10 hari lalu

Ilustrasi CCTV. Indiandaily,com
Cara Mudah Membuat Ponsel Pintar Lama Menjadi CCTV

Dengan menggunakan smartphone yang sudah tidak terpakai, CCTV dapat mudah dibuat dengan menggunakan sebuah aplikasi.


Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

10 hari lalu

Polisi mengevakuasi jenazah korban kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu


Daftar Link dan Aplikasi CCTV untuk Pantau Arus Balik Lebaran 2024

12 hari lalu

Foto udara sejumlah kendaraan arus balik arah Jakarta terjebak kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Karawang Timur, Jawa Barat, Senin 15 April 2024. Korlantas Polri memberlakukan contraflow dua lajur pada KM 72 Tol Cipali hingga KM 66 Tol Japek, tiga lajur pada KM 66-47 Tol Japek dan satu lajur pada 47-36 Tol Japek guna memperlancar arus balik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Daftar Link dan Aplikasi CCTV untuk Pantau Arus Balik Lebaran 2024

Berikut ini daftar link dan aplikasi CCTV untuk pantau arus balik mudik Lebaran 2024 di jalan arteri dan jalan tol seluruh Indonesia.


Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

12 hari lalu

Menurut salah satu kawannya, Kim Jong-nam ke Jakarta bersama pengawalnya. Ia lalu pergi dari Indonesia setelah berfoto di restoran pada awal Mei lalu. (AFP/AFP/Getty Images)
Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.


Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

12 hari lalu

Ibu almarhum Brigadir J, Rosti Simanjuntak membawa foto mendiang Brigadir Yosua dalam sidang putusan dengan terdakwa Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 13 Februari 2023. Sebelumnya, jaksa penuntut umum menuntut Ferdy Sambo dengan hukuman penjara seumur hidup karena diyakini melanggar Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP tentang pembunuhan berencana. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.


Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

13 hari lalu

Ekspresi ibunda Brigadir Yosua, Rosti Simanjuntak usai sidang vonis kasus pembunuhan anaknya dengan terdakwa Richard Eliezer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 15 Februari 2023. Rosti Simanjuntak menerima putusan majelis hakim yang memvonis Richard Eliezer 1,5 tahun penjara dalam perkara pembunuhan berencana terhadap anaknya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

Peran Ferdy Sambo dalam kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, awalnya hampir tak terlihat.


Hendak Kerja, Motor Perempuan di Bojonggede Dibegal

13 hari lalu

Ilustrasi begal payudara. Pexel/by Aleksandr Neplokhov
Hendak Kerja, Motor Perempuan di Bojonggede Dibegal

Hendak berangkat kerja, seorang perempuan mengaku motor Yamaha Nmax warna merah dengan nomor polisi B 4706 SKR raib dibawa komplotan begal.