INFO NASIONAL - Ketua DPR Puan Maharani mengajak para pemuda ikut membangun bangsa. Mereka harus memiliki etos kerja sehingga tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
Puan mengatakan, salah satu hal yang penting dan strategis sebagai penggerak kemajuan Indonesia adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Indonesia mengalami Bonus Demografi mulai tahun 2022 sampai tahun 2035. Hal ini berarti Indonesia akan surplus SDM usia produktif.
“Surplus SDM usia produktif ini apabila tidak dibekali dengan kemampuam yang memadai, maka akan menjadi beban bangsa dan negara,” ujarnya saat mengisi orasi ilmiah dalam acara wisuda Universitas Bung Karno (UBK) di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu, 30 November 2022.
Karena itu, lulusan UBK harus ikut memajukan Indonesia dalam setiap kegiatan, termasuk saat tren digital terus berkembang saat ini. Kemajuan teknologi informasi komunikasi, kata Puan, telah membuka berbagai kesempatan dan sekaligus persaingan yang tinggi,” urainya.
“Ekonomi digital, e-commerce, berkembang dengan pesat dan persaingan yang ketat. Selama Pandemi Covid-19, pemanfaatan ekonomi digital semakin luas dan membuka kesempatan bagi siapapun untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan sosial,” ujarnya.
Untuk itu, lulusan UBK didorong mempersiapkan diri menghadapi persaingan, menghadapi risiko usaha, serta meningkatkan kualitas diri apa pun pilihannya. Baik memilih masuk dunia kerja, menjadi pengusaha, menjadi pegiat sosial, atau pilihan-pilihan lain. “Apapun peluang yang ada, dibutuhkan lulusan UBK yang berani mengambil pilihan, berani menempuh jalannya, dan meraihnya dengan perjuangan,” tuturnya.
Puan mengatakan, wisudawan dan wisudawati UBK juga memiliki tugas kebangsaan yaitu membangun budaya toleran, budaya gotong royong, serta memperkuat kesadaran anak bangsa bahwa Indonesia dipersatukan oleh Pancasila.
“Apabila kebudayaan yang berkembang di wilayah Indonesia dibiarkan secara alamiah, maka tidak mustahil kebudayaan transnasional akan menjadi tuan di negeri ini. Tidak akan ada lagi jati diri ke-Indonesiaan, jati diri yang bisa dibanggakan,” terang Puan.
Puan mengingatkan, Indonesia sebagai negara berpenduduk lebih dari 270 juta jiwa yang terdiri dari 714 suku bangsa, dan 1.100 bahasa yang berbeda serta tersebar di 17.000 pulau, dapat mengintegrasikan beragam masyarakat menjadi satu bangsa. Menurutnya, hal ini hanya dapat dilakukan karena Indonesia memiliki konsepsi nilai luhur bersama yang menjadi jati diri bangsa, intisari dari bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
“Inilah tugas kebangsaan kita semua, termasuk lulusan UBK, mempersatukan rakyat berlandaskan Pancasila, bergotong royong memajukan Indonesia,” ujarnya.
Puan kembali mengutip Presiden Soekarno yang pernah mengatakan ‘Beri aku sepuluh pemuda maka niscaya akan kuguncangkan dunia’. Ia berharap, sarjana-sarjana UBK mampu mengguncang dunia dengan menjawab tantangan zaman dan menggerakkan kemajuan Indonesia menjadi negara yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian berlandaskan Pancasila.
Usai melakukan orasi ilmiah, Puan lalu menyerahkan cinderamata kepada lulusan UBK terbaik. Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno, M. Marhaendra Putra dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Puan. “Wisuda UBK kali ini sangat spesial karena kita mendengarkan orasi ilmiah dari cucu Bung Karno,” kata Marhaendra Putra.
Sejumlah anggota DPR turut mendampingi Puan dalam acara wisuda UBK ini, yakni Wakil Ketua Komisi X DPR Agustin Wilujeng dan Wakil Ketua Komisi VIII Diah Pitaloka. (*)