TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Cianjur berskala 5,6 magnitudo menyebabkan 142 bangunan SD dan SMP rusak, yang berada pada tiga kecamatan. Akibatnya, proses kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring sampai kondisi kembali normal.
Dampak Gempa Cianjut Kerusakan Sekolah di Sukabumi
Terdapat 6 SMP, yang mengalami kerusakan ringan sampai berat, yaitu SMPN 1 Cicantayan, SMPN 2 Cibadak, SMPN 2 Sagaranten, SMPN 1 Nagrak, SMPN 1 Surade, dan SMPN 2 Nagrak, menurut Khusyairin selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.
“Laporan sementara baru SMP, untuk SD masih didata. Kami sedang selektif mengingat kerusakan bangunan SD memang sudah terjadi sebelum gempa. Jadi kami tidak mau mencampur kondisi sekolah yang sudah rusak sebelumnya dengan dampak gempa,” kata Khusyarin seperti yang dikutip dalam situs sukabumiupdate.com mitra Teras.id.
Baca: BNPB Minta Agar Masyarakat Luar Daerah Tak Jadikan Korban Gempa Cianjur Tontonan
Sebelumnya 3 ruang kelas dan 1 perpustakaan SMPN 2 Sagaranten sudah tak layak, semakin rusak akibat gempa Cianjur. Kerusakan pagar bagian belakang sekolah SMPN 1 Surade juga bertambah patah, karena terkena longsor dan hujan.
Sama dengan sebelumnya, pagar belakang SMPN 1 Nagrak bobrok hingga menghambat akses jalan warga setempat. Mengetahui kondisi tersebut, kepala desa bergotong royong bersama sekolah untuk membersihkan rusaknya pagar tersebut.
Kerusakan pagar SMPN 1 Cicantayan juga merusak genting rusak perumahan sekitarnya, serta empat ruang kelas di SMPN 2 Cibadak mengalami rusak ringan. Melalui masalah yang disebutkan sebelumnya, tidak ada korban luka dalam kejadian masalah ini.
Selain SMP, Khusyairin baru mendapatkan data, bahwa SDN Suradita Kecamatan Gegerbitung terkena akan dampak gempa bumi. Nyaris sebagian besar ruangan, mulai dari seluruh kelas sampai ruangan guru ambruk akibat gempa.
Berbeda dengan sejumlah korban yang mendapatkan luka memar dari reruntuhan gedung, beberapa santri setingkat SD di Pondok Pesantren Bina Insan Madani Kecamatan Sukalarang tertindih baja ringan lantai dua bangunan sekolah, jelas Pimpinan Pondok Pesantren Rahmat Soji.
Parahnya, Gedung SMKN 1 Cugenang Kabupaten Cianjur ambruk saat para siswa sedang berada di dalam, dan menyebabkan 12 siswa luka-luka. Lantas,Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat akan membantu murid baik dalam sisi psikologis maupun fisik.
BALQIS PRIMASARI
Baca juga: Ridwan Kamil Jamin Biaya Pengobatan Korban Gempa Cianjur: Gratis, Warga Sudah Susah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.