TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menurunkan tim reaksi cepat dan bantuan logistik ke lokasi gempa Cianjur, Jawa Barat. Tujuannya untuk mempercepat penanganan darurat pasca gempa berkekuatan M 5,6 yang terjadi pada Senin siang, 21 November 2022.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan pihaknya membangun tenda pengungsi sebanyak 47 unit untuk mendukung kebutuhan darurat warga terdampak.
“Selain itu sudah disiapkan bantuan logsitik berupa sembako dan barang pemenuh kebutuhan utama senilai Rp 500 juta,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Senin, 21 November 2022.
Baca: Gempa Cianjur, Kominfo Beberkan Hasil Monitoring 5 Operator Telekomunikasi
Pantauan BNPB di lapangan, saat ini sebagian masyarakat mendirikan tenda di halaman rumah masing-masing. BNPB mengimbau kepada masyarakat jika kondisi rumahnya terdampak gempa, dapat mengungsi di tempat yang telah disediakan.
Sementara itu Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, rumah warga yang mengalami kerusakan berat, sedang maupun ringan akan diberikan bantuan dari pemerintah. “Rumah yang alami kerusakan akan dibangun kembali oleh pemerintah,” kata Suharyanto saat memberikan keterangan pers pada Senin sore.
Suharyanto mengatakan dalam penanganan bencana perlu adanya keterlibatan seluruh pemangku kebijakan. Sehingga penanganannya berjalan baik. Menurut dia, gempa sudah terjadi, dan tidak ada satu kekuatan yang bisa menghindari kapan terajdinya bencana.
“Yang pasti setelah terjadi bencana bagaimana upaya kita secara sinergi, soliditas dan sungguh-sungguh agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” ucap Suharyanto.
Baca juga: Gempa Cianjur, Sandiaga Uno: Saatnya Berbagi dan Beri Pertolongan ke Saudara Kita
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.