INFO NASIONAL - Parade Surabaya Juang sukses digelar kembali oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada Ahad, 6 November 2022. Ribuan warga Surabaya memenuhi sepanjang rute parade heroik itu, mulai dari Jalan Pahlawan, Kramat Gantung, Gemblongan, Tunjungan, Yos Sudarso hingga depan Balai Kota Surabaya.
Selain Parade Surabaya Juang, Festival Rujak Uleg bersiap menjadi agenda nasional. “Jadi, di Surabaya itu ada dua event yang ditarik ke event nasional, yaitu Parade Surabaya Juang dan Rujak Uleg. Kalau Parade Surabaya Juang ini kan tidak dimiliki oleh daerah lainnya di Indonesia, dan hanya dimiliki oleh daerah yang mendapatkan julukan Kota Pahlawan,” kata Kepala Dinas Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Wiwiek Widayati.
Sebelum dua acara ini ditarik menjadi event nasional, Wiwiek melanjutkan, Pemkot Surabaya bersama daerah lain mengikuti sistem kurasi dari pemerintah pusat. “Nah, yang masuk ke event nasional dari Kota Surabaya adalah dua event itu,” kata dia.
Karena itu, di tahun 2023 Parade Surabaya Juang itu akan lebih meriah karena promosi acara ini juga akan dibantu pemerintah pusat, sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk hadir dan menyaksikan. “Tentunya, ini akan memperkokoh dan semakin menguatkan bahwa event ini tidak ada di daerah lain, selain di Kota Pahlawan ini,” ucap Wiwiek.
Ia menegaskan, dua event nasional dari Kota Surabaya ini akan menjadi komoditas bisnis dan mengangkat perekonomian di Kota Pahlawan. “Ini salah satu cara kami untuk mendatangkan para wisatawan berkunjung ke Kota Pahlawan ini. Semoga ini juga menjadi pelecut semangat kami untuk terus berkreasi dalam menggelar Parade Surabaya Juang dan Festival Rujak Uleg ke depannya,” ujarnya.
Filosofi Parade Juang
Tahun ini, Parade Surabaya Juang diikuti oleh 3.500 peserta. Para peserta terdiri dari prajurit TNI, Polri, perangkat daerah di lingkup Pemkot Surabaya, berbagai komunitas sejarah dan pemuda, serta organisasi kemasyarakatan.
Dalam parade tersebut, Wali Kota Eri dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji serta jajaran Forkopimda Surabaya menunggangi kuda. Hal ini menjadi pembeda pagelaran Parade Surabaya Juang tahun ini. Biasanya, Wali Kota Surabaya dan Wakil Wali Kota Surabaya serta Forkopimda Surabaya menaiki tank Anoa.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri menjelaskan filosofi dari acara Parade Surabaya Juang itu. Menurutnya, pada 10 November, para pahlawan sudah mengajarkan untuk berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan tanpa melihat suku, ras, dan agama.
Oleh karena itu, Kota Surabaya dengan budaya “Arek” nya, diharapkanbisa merebut kemerdekaan Surabaya dari kemiskinan, dari kebodohan, dan pengangguran. Hal itu bisa diwujudkan kalau pemerintah dengan masyarakatnya berjuang bersama-sama.
“Kalau kita berjuang bersama, pasti bisa merebut kemerdekaan itu, jangan berjuang hanya di satu sisi. Jadi sebenarnya, inti acara hari ini adalah kita ingin mengembalikan semangat kepahlawanan di hari kita semuanya. Itulah hikmah dan filosofi acara hari ini,” tutur Wali Kota Eri.
Ia berharap semangat kepahlawanan itu bisa terus membara di hati arek-arek Surabaya. Bahkan, mengajak arek-arek Surabaya untuk menjadikan Surabaya menjadi kota yang baldatun toyyibatun warobbun ghafur. “Kita harus terus kobarkan semangat kepahlawanan itu di hati arek-arek Suroboyo,” katanya.
Demi mengobarkan semangat kepahlawan arek-arek Suroboyo, Pemkot Surabaya menggelar serangkaian acara di Hari Pahlawan tahun ini. Setelah acara Parade Surabaya Juang, lalu momen Hari Pahlawan akan dilanjutkan dengan tabur bunga di Makam Bung Tomo, Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Makam Wr. Soeparman, dan Taman Makam Pahlawan Mayjen Sungkono Kota Surabaya.
“Selanjutnya pada tanggal 10 November, kita akan menggelar upacara di halaman Balai Kota Surabaya. Di situ nanti akan ada pertunjukan musikal kolaborasi yang dilanjutkan dengan penampilan drumband juga,” tutur Wali Kota Eri.
Kemudian pada malam harinya, Pemkot Surabaya akan menggelar istighosah bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf atau Habib Syech di Lapangan Monumen Tugu Pahlawan. Surabaya Bersholawat itu untuk berdoa agar semangat pejuang, semangat 10 November dan Hari Pahlawan tetap berada di hati warga Kota Surabaya. “Sehingga Surabaya ke depan bisa merdeka seluruhnya,” ucapnya. (adv)