TEMPO.CO, Jakarta - Deklarasi dukungan kepada Anies Baswedan oleh 70 pastor di Pematang Siantar, Sumatera Utara, beredar di kanal Youtube. Tak lama setelahnya, Keuskupan Agung Medan mengklarifikasi dengan menyatakan deklarasi ini tidak benar.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, telah meminta penjelasan kepada Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sumatera Utara. Dia mengatakan tidak pernah ada deklarasi dukungan kelembagaan terhadap Anies.
“Mengenai video dukungan itu, kami sadar betul. Tadi malah menegur teman-teman, tanya ke DPW dan dapat penjelasan bahwa tidak ada deklarasi dukungan kelembagaan terhadap Anies Baswedan,” kata Ali kepada Tempo, Jumat, 4 November 2022.
Menurut Ali, deklarasi dukungan oleh kelembagaan, institusi Gereja, maupun pastor, tidak dibenarkan. Ia turut menampik bahwa deklarasi ini dimotori oleh partainya.
“Itu adalah oknum-oknum. Bahwa banyak cerita, banyak fakta jika secara personal, ada pendeta yang mendukung Anies, itu hak pribadi mereka. Tapi secara kelembagaan itu salah jika mengeksploitasi hal ini. Kami sepakat untuk tidak membenarkan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, menyatakan bahwa video deklarasi tersebut hoaks. Dia mengatakan perlu ada pengusutan hingga tuntas untuk mengetahui dalang di balik deklarasi dukungan oleh pastor ini.
“Dari Keuskupan kan sudah jelas, bahwa itu hoaks. Tapi menurut saya hal-hal seperti ini harus diusut tuntas agar ketahuan siapa dalangnya, supaya masyarakat tidak bertanya-tanya dan saling curiga maupun saling tuduh,” kata Hermawi.
Netralitas Gereja Katolik
Sebelumnya, Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Agung Medan, Yosafat Ivo Sinaga, mengklarifikasi beredarnya video Youtube berjudul 70 pastor dukung Anies. Dalam video yang beredar, disebutkan bahwa dukungan ini disampaikan saat deklarasi mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga bakal Calon Presiden pada Pemilu Presiden 2024 Anies Baswedan di Medan, Sumatera Utara.
"Terkait dengan youtube itu kami perlu menyampaikan bahwa hal itu tidak benar," kata Yosafat dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 November 2022.
Hingga kemarin malam, video tersebut masih beredar di Youtube. Namun pagi ini, video ini sudah tidak dapat ditemukan.
Video ini sebelumnya menuliskan narasi adanya 70 pastor di Pematang Siantar mendeklarasikan dukungan pada Anies. Lalu juga disebutkan sudah ada beberapa pastor di Medan yang membuat Youtube dengan menyatakan bahwa Anies-lah harapan bangsa.
Yosafat menegaskan dalam Gereja Katolik, para klerus (pastor) tidak boleh atau bahkan dilarang terlibat politik praktis. Misalnya, menjadi tim sukses atau terlibat langsung dalam partai politik dan menyampaikan dukungan ke publik terhadap figur tertentu.
Gereja Katolik, kata dia, selalu menjaga dan memelihara persatuan multi etnik, suku dan agama. Oleh sebab itu, Gereja Katolik tidak pernah berpijak pada salah satu poros, entah itu partai atau tokoh tertentu.
"Tegasnya Gereja Katolik tetap menjaga netralitas. Untuk mewujudkan netralitas itulah para pastor tetap menjaga dan memelihara persatuan dengan tidak jatuh dalam poros tertentu," kata dia.
IMA DINI SHAFIRA | FAJAR PEBRIANTO
Baca: Anies Baswedan Ungkap 3 Kriteria Sosok Cawapresnnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.