Pada kesempatan ini, Rosti pun menyatakan tak lagi memercayai permintaan maaf dari para terdakwa. Ia berujar bahwa permintaan maaf bisa diucapkan 1.000 dalam setiap menit. Oleh karena itu ia pun meminta untuk membuktikan permintaan maaf itu di hadapan Tuhan.
Rosti juga menyotori sikap patriot terdakwa Bripka Ricky Rizal yang menolak perintah Ferdy Sambo untuk menembak Yosua. Akan tetapi, dia menyayangkan Ricky yang ikut dalam skenario Sambo untuk membunuh Brigadir J.
"Kamu punya ibu, anak, keturunan. Apa yang kita tabur, tanam, suatu saat akan tuai," tambahnya.
Rosti pun mengharapkan kejujuran Ricky. Dia juga meminta agar Ricky tak lagi mengikuti skenario Ferdy Sambo.
"Jangan ikuti skenario-skenario kebohongan. Saya minta jangan hanya di mulut, mulut itu gampang ini adalah harimaumu yang menerkam dirimu sendiri. Jadi, berkata jujurlah," kata Rosti.
Pengacara Putri Candrawathi, Febri Diansyah, sebelumnya menyatakan bahwa Kuat Ma'ruf meminta Putri Candrawathi melapor ke Ferdy Sambo soal pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J. Menurut Febri, Kuat bersama Susi, asisten rumah tangga Sambo, menemukan Putri tergeletak di depan pintu kamar mandi lantai dua rumah Magelang. Hal itu yang membuat Kuat kemudian bersitegang dengan Yosua.