TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mendapatkan kritik pedas dari BEM UI. Menurut mereka, lebih dari setengah masa jabatan Jokowi telah berjalan, tapi tak satu pun janji-janji politiknya terpenuhi. Kritik tersebut disampaikan setelah tiga tahun kepemimpinan Jokowi bersama Ma’ruf Amin.
“Segala hal manis yang diucapkan oleh Jokowi dan Ma’ruf Amin pada masa kampanye hanyalah angin lalu demi memuluskan jalan menuju kekuasaan tanpa pernah terealisasi maksimal,” cuit BEM UI melalui akun Twitter resmi @BEMUI_Official, dalam utasan Senin, 25 Oktober 2022.
Kritikan BEM UI untuk Jokowi bukanlah kali pertama. Terhitung sejauh ini setidaknya empat kali Jokowi mendapatkan kritikan dari BEM UI. Pada Juni 2021 lalu, orang nomor satu RI ini disebut BEM UI sebagai rajanya tukang omong doang. Pada April 2022, BEM UI juga mengunggah video yang memperlihatkan Jokowi berjalan mundur ke tepi jurang. Dalam latar belakang video tertulis ‘Menuju Indonesia Mundur’.
Baca: Tanggapi Kritik BEM UI ke Jokowi, Setneg: Mirip Akun Medsos Anti-Pemerintah
Kritikan BEM UI
Berikut empat kritikan BEM UI terhadap pemerintahan Jokowi.
1. Jokowi disebut The King of Lip Service
Pada 26 Juni 2021, akun Instagram BEM UI mengunggah poster kritikan terhadap Jokowi. Poster tersebut bergambar Jokowi disertai tulisan “Jokowi: The King of Lip Service”. BEM UI menilai Jokowi kerap mengobral janji manis, di antaranya yaitu, pernyataan Jokowi rindu didemo, keinginan memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi, serta merevisi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Tetapi realitasnya tak selaras.
Akibat postingannya tersebut, Rektorat Universitas Indonesia memanggil BEM UI. Pemanggilan dilakukan melalui surat yang ditandatangani Direktur Kemahasiswaan UI, Tito Latif Indra pada 27 Juni 202. “Sehubungan dengan beredarnya poster yang dikeluarkan oleh BEM UI melalui akun medsos official BEM UI yang menggunakan foto Presiden RI,” demikian tertulis dalam surat tersebut.
2. Masyarakat disebut tak bebas berpendapat di era Jokowi
Jokowi akhirnya angkat bicara terkait kritikan yang disampaikan BEM UI. Menurutnya, kritikan tersebut merupakan ekspresi mahasiswa dan itu sah-sah saja. “Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi. Jadi kritik itu ya boleh-boleh saja dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa berekspresi,” ujarnya.
Namun, pernyataan Jokowi kemudian ditanggapi BEM UI dengan menyebut bahwa masyarakat Indonesia tak bebas berekspresi. “Presiden Jokowi pernah meminta masyarakat untuk aktif menyampaikan kritik,” tulis akun resmi @BEMUI_OFFICIAL pada Senin, 20 September 2021. Sayangnya, menurut mereka, kenyataannya berbanding terbalik dengan ucapan sang Presiden.
Berdasarkan survei Lembaga Penelitian Pendidikan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), tulis BEM UI, sebanyak 52,1 persen masyarakat Indonesia merasa bahwa ancaman kebebasan sipil meningkat. Hal ini berakibat pula terhadap meningkatnya ketakutan masyarakat dalam berpendapat, berekspresi, berkumpul, dan berserikat.
3. BEM UI sentil pemerintahan Jokowi: Selamat datang di era kemunduran
Pada April 2022, BEM UI kembali menyentil pemerintahan Jokowi. Melalui akun media sosial, mereka mengunggah sebuah video yang memperlihatkan sosok Jokowi. Dalam video tampak presiden berpakaian setelan jas berjalan mundur hingga di pinggir jurang. Pada bagian latar belakang, terdapat tulisan ‘Menuju Indonesia Mundur’.
Untuk memperjelas maksud sindiran, BEM UI kemudian menambahkan kutipan dalam unggahan di Instagram pada Senin, 11 April 2022 itu. “Selamat datang di era kemunduran, saat negara hukum justru melanggengkan jahatnya kekuasaan.” BEM UI mengungkapkan, sudah hampir delapan tahun rezim kepemimpinan Jokowi berkuasa di Indonesia. “Selama itu juga, Indonesia terus dihiasi dengan banyak janji-janji manis tak terlaksana juga kebijakan yang menyiksa.”
4. Kerja! Kerja! Kerja! Tapi sia-sia
Terbaru, Senin kemarin, melalui akun Twitter, BEM UI kembali secara blak-blakan mengkritik pemerintahan Jokowi. Dalam video berdurasi 16 detik, terdapat potret Jokowi divisualisasikan dengan hidung panjang mirip Pinokio. Sedangkan Ma’ruf Amin digambar di belakang dengan tangan memegang erat pundak Jokowi. Pada bagian latar, terdapat tulisan “Kerja! Kerja! Kerja! Tapi sia-sia”.
BEM UI juga menambahkan kutipan dalam bentuk utasan. Kutipan itu berisi pujian satire. Jokowi adalah contoh baik tentang seorang Presiden yang dipilih dengan suara rakyat. Namun, tulis BEM UI, kendati dipilih rakyat, Jokowi tak pernah berpihak kepada rakyat. “Tetapi tidak pernah menunjukkan keberpihakannya pada rakyat dan sering memperburuk sendi-sendi kehidupan rakyat.”
Pada akhir utasan, BEM UI juga menyindir kedudukan Ma’ruf Amiin. Menurut mereka, keberadaan sang wakil presiden tak lebih dari sekadar simbol dan pajangan di depan kelas sekolah dasar. “Bagaimana mungkin kita menuju kemajuan jika negara ini dipimpin oleh pendusta dan sebuah foto pajangan?”
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: Ini Surat Rektorat yang Panggil BEM UI karena Kritik Jokowi King of Lip Service
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.